Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Wisma Atlet Kemayoran Lockdown 7 Hari Usai 1 Pekerja Terpapar Varian Omicron
17 Desember 2021 1:49 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Pemerintah memutuskan mengisolasi atau lockdown seluruh tower di RSDC Wisma Atlet Kemayoran selama 7 hari. Keputusan ini diambil untuk mengantisipasi penularan varian Omicron.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, seorang tenaga kebersihan di Wisma Atlet Kemayoran terinfeksi varian asal Afrika Selatan itu.
"Perkembangan situasi terakhir menjadikan pemerintah harus bertindak cepat mencegah terjadinya transmisi lokal virus varian Omicron. Isolasi RSDC adalah langkah yang diharapkan efektif untuk tujuan tersebut," kata Ketua Satgas COVID-19 Letjen TNI Suharyanto dalam keterangannya, Jumat (17/12).
RSDC Wisma Atlet Kemayoran merupakan rumah sakit khusus untuk merawat pasien COVID-19 sejak pandemi melanda Indonesia pada pertengahan Maret 2020.
Namun dalam beberapa pekan terakhir, beberapa tower rumah sakit ini difungsikan menjadi tempat karantina bagi pelaku perjalanan internasional bersama Wisma Atlet Pademangan.
Suharyanto mengatakan, pemerintah telah membuka Rusun Nagrak, di Cilincing, Jakarta Utara, menjadi tempat karantina terpusat bagi pekerja migran Indonesia atau PMI, pelajar dan ASN selama Wisma Atlet Kemayoran diisolasi.
ADVERTISEMENT
"Rusun Nagrak memiliki kapasitas lebih dari 4.000 tempat tidur. Dua hari lalu, saya sudah mengecek kesiapannya," ucap Suharyanto.
Suharyanto menuturkan, tenaga kesehatan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran terbatas jumlahnya dan akan segera diberlakukan isolasi area Wisma Atlet.
Oleh sebab itu, tenaga kesehatan di Rusun Nagrak akan ditambah dan didukung oleh sumber daya manusia dari Dinas Kesehatan Jakarta.
Lebih lanjut, Suharyanto meminta pasien yang sudah selesai masa karantina di tower 4 RSDC Wisma Atlet selama 14 hari ke belakang, untuk terus memantau kondisi kesehatan. Bila terjadi gejala, segera melapor kepada puskesmas di wilayahnya.
"Saya mengimbau agar masyarakat tidak panik, tetapi tetap waspada dengan memperketat protokol kesehatan, segera melakukan vaksinasi, dan menghadapi Natal dan Tahun Baru dengan mengurangi mobilitas," tutup dia.