Wisma Atlet-Tempat Isolasi Tak Beroperasi, Bagaimana bila Anak Kos Kena Covid?

16 April 2023 9:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Rumah Sakit Darurat COVID (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Jumat (31/3/2023). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Rumah Sakit Darurat COVID (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Jumat (31/3/2023). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saat ini belum tersedia lokasi isolasi mandiri terkait COVID-19 yang disediakan oleh pemerintah pusat dan pemda DKI Jakarta. Hal ini menjawab pertanyaan di tengah kasus yang meningkat sebulan terakhir karena varian Arcturus.
ADVERTISEMENT
"Perlu kajian teknis lebih lanjut dulu terkait ini," kata Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dr. Ngabila Salama, Minggu (16/4).
Dinkes kemudian membagikan informasi terkait apa yang harus dilakukan masyarakat bila positif COVID-19. Apalagi RSDC Wisma Atlet juga sudah tak beroperasi.
Kepala Seksi Surveillance, Epidemologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta dr Ngabila Salama, MKM. Foto: Instagram/@ngabilasalama
Berikut yang disampaikan Ngabila:
1. Segera melapor diri ke puskesmas kecamatan terdekat, bisa melalui ketua RT / kader kesehatan / call center 24 jam setiap puskesmas kecamatan
2. Pasien akan segera diberikan obat oleh puskesmas dan dilakukan monitoring berkala
3. Pastikan pasien yang memiliki komorbid meminum obat komorbid dengan rutin agar terkontrol
4. Ikuti anjuran puskesmas, mungkin pada kondisi tertentu (orang di atas 40 tahun atau komorbid berat) akan dilakukan pemeriksaan lanjutan atau bahkan dirujuk ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut
ADVERTISEMENT
5. Bantu puskesmas untuk segera melakukan tracing kontak erat (baik di rumah atau kantor) dengan melakukan PCR GRATIS di puskesmas kecamatan terdekat
6. Bagi yang rumah/kosnya sulit dilakukan isolasi mandiri, konsultasikan dengan puskesmas dan RT setempat. Apakah ada lokasi yang disediakan khusus oleh aparat setempat terkait atau akan diajarkan puskesmas cara tetap aman isoman di rumah agar tidak menularkan yang lain (walau satu kamar mandi, satu kamar, dll)
"Kami tetap mengimbau apa pun variannya, jangan panik. Semua masih keluarga omicron dan belum ada tanda kuat menyebabkan keparahan gejala yang masif," tutur dia.
Cegah sakit dengan disiplin bermasker apalagi jika sedang sakit atau bertemu dengan orang sakit atau menggunakan transportasi umum.
ADVERTISEMENT
"Cegah perawatan rumah sakit dan kematian dengan deteksi dini PCR jika bergejala (terutama kelompok komorbid dan lansia) dan lengkapi vaksinasi segera," tutup Ngabila.