Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0

ADVERTISEMENT
WN Kanada bernama Christopher Kyle Martin (37) minta maaf kepada Gubernur Bali I Wayan Koster. Permintaan maaf ini disampaikan karena ia hendak menggelar kelas orgasme di Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali.
ADVERTISEMENT
"Saya minta maaf," kata Christoper kepada Koster di Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar, Bali, Minggu (9/5).
Koster menyatakan, apabila Christopher masih ingin berkunjung ke Bali wajib menaati adat istiadat, budaya, dan hukum di Bali. Koster menyatakan, akan menindak tegas wisatawan yang melanggar aturan tersebut.
"Kalau mau datang ke Bali hormati budaya Bali. Tidak boleh melakukan hal ini, dilarang keras. Harus menghormati budaya Bali dan santun, tertib di Bali. Kalau tidak displin akan ditindak," kata Koster
"Ya. Saya minta maaf, Pak dan terima kasih," jawab Christopher.
Kelas orgasme bertajuk "Tantric Full Body Orgasm" dipromosikan website eventbrite. Acara tersebut akan digelar pada Sabtu (8/5) pukul 10.00 hingga 18.00 WITA di Jalan Penestanan, Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali.
Biaya pendaftaran sebesar 20 euro atau setara sekitar Rp 340 ribu per orang. Penyelenggara berencana merekam kelas tersebut untuk tujuan promosi ke Eropa. Christoper akhirnya dideportasi pada hari ini.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, promosi kelas bertajuk yang sama juga sempat dicanangkan WN Australia bernama Andrew Irvine Bares (50).
Ia sedianya menggelar kelas orgasme tersebut pada Sabtu (6/3) hingga Selasa (9/3) di sebuah hotel di Ubud. Ia memasang tarif 500 dolar AS atau setara Rp 7,2 juta per orang.
Acara tersebut batal setelah Kemenkumham mendatangi hotel dan memanggil Andrew. Kemenkumham tak mendeportasi Andrew karena acara telah dibatalkan.