WN Korsel yang Ditangkap di Rusia Rupanya Misionaris untuk Pekerja Korut

12 Maret 2024 14:19 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Korut di stasiun kereta bawah tanah. Foto: REUTERS/Damir Sagolj
zoom-in-whitePerbesar
Warga Korut di stasiun kereta bawah tanah. Foto: REUTERS/Damir Sagolj
ADVERTISEMENT
WN Korea Selatan yang ditangkap di Rusia karena dicurigai melakukan spionase rupanya adalah misionaris yang mendukung buruh Korea Utara yang tinggal di wilayah Rusia bernama Far East.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, kantor berita Rusia, Tass, melaporkan pria bernama Baek Won-soon itu dipindahkan dari Vladivostok ke Moskow dan dituduh menyerahkan informasi rahasia kepada badan intelijen asing.
Dalam laporan Tass, Baek yang berusia 53 tahun itu digambarkan sebagai orang yang "sangat religius", yang juga terdaftar sebagai pendiri perusahaan perjalanan yang berbasis di Vladivostok. Ini pertama kalinya WN Korsel ditahan di Rusia karena dugaan spionase.
Media Korsel, JTBC, mengatakan Baek melakukan perjalanan ke Vladivostok dari China awal tahun ini untuk melakukan kegiatan misionaris bagi pekerja Korut di Rusia.
Sementara kantor berita Yonhap yang mengutip kenalan Baek yang enggan disebutkan namanya mengatakan, pria itu juga membantu warga Korut yang membelot.
Kementerian Luar Negeri Korsel mengatakan, konsulatnya telah memberikan bantuan sejak mengetahui penangkapan tersebut. Namun, Kemlu Korsel enggan memberikan detail lebih lanjut karena masalah itu sedang diselidiki.
ADVERTISEMENT
Jubir pemerintah mengatakan, pihaknya berkomunikasi dengan Rusia untuk memulangkan warganya dengan selamat.
Para pejabat Amerika Serikat (AS) dan Korsel telah menyampaikan kekhawatiran terkait Rusia yang menerima kelompok pekerja baru dari Korut yang bertentangan dengan resolusi PBB di tengah berkembangnya hubungan antara Moskow dan Pyongyang.
Resolusi Dewan Keamanan PBB pada 2017 mengharuskan negara-negara mengusir pekerja Korut pada tahun 2019 dengan alasan bahwa mereka dieksploitasi untuk mendapatkan mata uang asing guna mendanai program rudal nuklir dan balistik Korut yang dilarang. Namun, ribuan orang dilaporkan masih berada di China dan Rusia.
Laporan pemerintah Korsel tahun lalu mengungkapkan, pekerja konstruksi dan penebang pohon Korut masih berada di Rusia. Mereka memegang visa pelajar atau pariwisata.
ADVERTISEMENT
Hubungan antara Rusia dan Korsel semakin tegang akibat meningkatnya hubungan Moskow dengan Korut di tengah tuduhan bahwa Pyongyang telah memasok amunisi untuk perang di Ukraina.
Korsel yang adalah sekutu AS mengecam invasi Rusia di Ukraina dan memberikan bantuan ekonomi dan kemanusiaan ke Kiev. Namun, hingga kini tidak mengirim senjata.
Sejak perang Ukraina, Korsel mempunyai peringatan perjalanan khusus yang mendesak warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Rusia.