WN Ukraina dan Suriah Punya KTP, Ada Mafia Pembuatan KTP di Bali?

10 Maret 2023 13:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
WN Suriah mendapatkan KTP WNI atas nama Agung Nizar Santoso. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
WN Suriah mendapatkan KTP WNI atas nama Agung Nizar Santoso. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
WN Suriah Muhammad Zghaib Nasir (31) dan WN Ukraina Rodion Krynin (37) terjaring razia polisi karena memiliki KTP dan KK berkebangsaan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kasus ini menuai sorotan masyarakat. Apakah ada jaringan mafia pembuatan KTP bagi WNA di Bali?
Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto memberikan tanggapannya. Sejauh ini belum ada indikasi mafia pembuatan KTP bagi WNA di Bali.
Menurutnya, para pelaku berhasil membuat KTP dan KK diduga atas bantuan calo. Calo menetapkan harga pembuatan KTP yang seharusnya tanpa biaya untuk WNI.
"Enggak, ini sifatnya mandiri bukan seperti mafialah. Misalnya ada yang memberikan peluang, mungkin dari pihak agennya berusaha membantu mencarikan KTP itu. Dengan cost yang lebih tinggi kan bayar KTP itu enggak bayar sebenarnya," kata Satake saat dihubungi, Jumat (10/3).
Polisi belum mendapatkan informasi adanya keterlibatan oknum TNI dalam kasus ini. Hal ini sebelumnya diungkap oleh Kepala Dusun Sejar Kangin Wayan Sunaryo.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada disampaikan keterlibatan aparat," kata Sunaryo.
Polisi berencana mengembangkan kasus ini dengan mencari ada atau tidak WNA lain yang memiliki KTP.
"Itu nanti kita kembangkan lagi ada atau enggak sementara masih dia WNA ini," ucap Satake.
Kabid Humas Polda Bali Satake Bayu Setianto (kiri) dan Kasubdit II Direskrimum Polda Bali AKBP I Made Witaya (kanan) menunjukkan foto Pantai Reklamasi secara ilegal di Mapolda Bali, Kamis (1/12/2022). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Dalam kasus ini, terungkap Nasir membayar Rp 8 juta kepada warga bernama Wayan mendapatkan KTP dan KK.
Pembuatan KTP ini demi transaksi investasi indekos dan restoran di Legian, Kabupaten Badung. Dia memerlukan KTP Indonesia untuk keperluan perbankan.
Sedangkan, Krynin membayar Rp 31 juta kepada seseorang bernama Puji. Krynin Indonesia demi menghindari perang Invasi Rusia-Ukraina.