WNA Filipina Meninggal Dunia di Selat Benggala Aceh

17 Maret 2023 10:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Evakuasi kru kapal kargo berbendera Liberia yang meninggal dunia di Selat Benggala, Aceh. Foto: Dok. Basarnas Banda Aceh
zoom-in-whitePerbesar
Evakuasi kru kapal kargo berbendera Liberia yang meninggal dunia di Selat Benggala, Aceh. Foto: Dok. Basarnas Banda Aceh
ADVERTISEMENT
Tim Basarnas Banda Aceh melakukan evakuasi medis (medevac), terhadap seorang kru kapal kargo MV Hong Fa Shang Hai berbendera Liberia di perairan selat Benggala, Aceh Besar.
ADVERTISEMENT
Kru kapal bernama Tubilan (27 tahun) warga Filipina tersebut, dievakuasi karena mengalami patah tulang dan pendarahan dalam.
"Namun saat kita evakuasi kondisi korban telah meninggal dunia," kata Kepala Kantor Basarnas Banda Aceh, Al Hussain, Jumat (17/3).
Hussain menyebutkan, proses evakuasi WNA kru kapal kargo itu dilakukan petugas tepatnya dikoordinat 05°41'00" N - 095°15'00" E atau berjarak sekitar 7,5 Nm, Radial 340° Utara.
"Rute kapal kargo itu dari Tiajin, China, menuju Matadi, Kongo," ujarnya.
Petugas mengevakuasi kru kapal kargo berbendera Liberia yang meninggal dunia di Selat Benggala, Aceh. Foto: Dok. Basarnas Banda Aceh
Dijelaskan Hussain, di dalam perjalanan dari China menuju Kongo sekitar pukul 16.20 WIB, Kamis (16/3), korban melakukan pengecekan dan pekerjaan pada bagian haluan kapal.
"Tiba-tiba pelat baja bagian depan kapal terlepas dan menghantam bagian dada depan korban," sebutnya.
ADVERTISEMENT
Atas peristiwa itu, kapten kapal tersebut menghubungi SROP Sabang untuk meminta bantuan evakuasi korban dan informasi tersebut diteruskan ke Basarnas Banda Aceh.
Tim Basarnas Banda Aceh, kata Hussain, lalu melakukan koordinasi dengan kapal MV Hong Fa Shang Hai untuk menentukan titik koordinat evakuasi korban. Sekitar pukul 20.00 WIB, di dalam perjalanan menuju titik evakuasi korban dilaporkan meninggal dunia.
"KN SAR Kresna tiba di titik evakuasi pada pukul 01.00 WIB, Jumat (17/3). Selanjutnya Tim KKP Banda Aceh melakukan pemeriksaan kondisi korban, setelah dinyatakan aman dari penyakit berbahaya korban dievakuasi ke KN SAR Kresna 232," tuturnya.
Setiba di pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh pada pukul 02.30 WIB, kata Hussain, korban langsung dievakuasi menggunakan ambulans ke RSUD Zainoel Abidin untuk penanganan lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
"Diagnosis sementara korban mengalami patah tulang rusuk dan mengeluarkan darah dari mulut," pungkasnya.