WNI Alami Tekanan Selama di Myawwadi: Diancam Organ Tubuh Dijual, Disetrum

18 Maret 2025 13:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah Warga Negara Indonesia korban Tindak Pidana Perdangan Orang (TPPO) berjalan keluar dari pesawat setibanya di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (18/3/2025).  Foto: Tatan Syuflana / POOL / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah Warga Negara Indonesia korban Tindak Pidana Perdangan Orang (TPPO) berjalan keluar dari pesawat setibanya di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (18/3/2025). Foto: Tatan Syuflana / POOL / AFP
ADVERTISEMENT
Menkopolhukam Budi Gunawan mengungkapkan WNI yang terjebak bisnis penipuan online (online scam) di Myawwadi, Myanmar, mengalami penyiksaan.
ADVERTISEMENT
"Selama mereka bekerja di markas sindikat online scamming ini, para korban yang merupakan pekerja warga negara Indonesia telah mengalami berbagai tekanan kekerasan fisik seperti pemukulan dan penyetruman," katanya di Terminal 3 VIP, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa, (18/3).
Selain disiksa secara fisik, mereka juga diancam bila tidak mencapai target yang diberikan oleh kartel atau bandar.
"Mereka diancam akan diambil organ tubuhnya manakala target yang diberikan oleh para kartel atau bandar ini tidak bisa terpenuhi. Lalu paspor mereka juga diambil, mereka juga dilarang berkomunikasi keluar termasuk ke keluarga, sehingga dari indikasi-indikasi yang petunjuk-petunjuk yang ada ini sangat kuat bahwa adanya penyanderaan dalam jaringan mafia online scamming dalam skala yang besar atau masif ini," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Atas perilaku yang diterima, pemerintah akan melakukan asesmen selama 3 hari kepada para WNI.
Sejumlah Warga Negara Indonesia korban Tindak Pidana Perdangan Orang (TPPO) bersujud setibanya di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (18/3/2025). Foto: Tatan Syuflana / POOL / AFP
"Kita lakukan penanganan sampai asesmen selama tiga hari guna memastikan apakah mereka semuanya memang korban atau mungkin sebagian ada juga indikasi dari pelaku dan sebagainya, sehingga mana yang korban ini yang layak untuk mendapatkan bantuan hukum dari pemerintah," jelasnya.
Salah satu WNI yang berhasil dipulangkan berinisial D mengingatkan masyarakat tidak tergiur dengan iming-iming bekerja di luar negeri dengan gaji yang besar.
Sambil menahan tangis, D juga berterima kasih kepada pemerintah yang berhasil membawanya keluar dari Myawwadi.
Ditambahkan D salah satu WNI yang berhasil dipulangkan, meminta agar masyarakat tidak tergiur dengan iming-iming bekerja di luar negeri dengan gaji yang besar. Sambil menahan tangis, ia juga berterima kasih kepada pemerintah yang berhasil membawa mereka keluar dari area tersebut.
ADVERTISEMENT
"Jangan tergiur dengan imingan bekerja di luar negeri, belum lagi tawaran gaji yang besar. Saya berterima kasih juga kepada pemerintah yang berhasil [memulangkan] saya dan teman-teman keluar dari area tersebut," ungkapnya.