Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
WNI di Hong Kong Antusias Sambut Pemilu, Kerukunan Diminta Dijaga
2 Februari 2024 10:10 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Antusiasme WNI di Hong Kong mengikuti pemilu 2024 mendatang meroket dari sebelumnya. Perwakilan RI setempat meminta agar WNI menjaga situasi kondusif jelang, saat dan setelah pemilu.
ADVERTISEMENT
Saat diwawancarai kumparan Konsul Jenderal KJRI Hong Kong, Yul Edison, mengatakan ada dua tahap pemberian suara yang digelar untuk WNI. Pertama memberikan lewat pos yang tahapannya dilakukan mulai 2 sampai 11 Januari 2024 kemarin.
Sedangkan untuk pemilihan di TPS akan dilangsungkan pada 13 Februari atau sehari lebih cepat dari pelaksanaan di Indonesia yaitu 14 Februari 2024. Akan ada 4 TPS yang didirikan di KJRI Hong Kong.
"Sampai tanggal 30 (Januari) kemarin dari 162301 surat suara lewat pos yang telah kembali dan telah digunakan 68092 suara lewat pos," ucap Yul.
"Kalau kita lihat dan analisa dibanding 2019 partisipasi pemilih Indonesia saat ini lewat pos saja di wilayah kerja KJRI Hong Kong yang mencakup Makau sudah 41,3 persen sedangkan di 2019 partisipasi keseluruhan cuma 25,5 persen," jelas Yul.
ADVERTISEMENT
Yul menambahkan pada pemilu 2024 ini daftar pemilih tetap (DPT) di Hong Kong plus Makau sebanyak 164.961.
Dia menjelaskan, kemungkinan besar faktor pendorong kenapa partisipasi pada pemilu 2024 bagi WNI di Hong Kong meroket dikarenakan akan memilih pemimpin yang baru.
Seiring dengan begitu besarnya antusiasme WNI di Hong Kong dan Makau Yul berpesan agar hak pilih digunakan sebaik mungkin. Kerukunan dan kekompakan para WNI diminta untuk terus dijaga.
"Pemilu siklus demokrasi lima tahunan, tiga calon ini adalah putra terbaik bangsa, siapa pun yang terpilih," ucap Yul.
"Dari beberapa pembicaraan tokoh masyarakat suasana pemilu jauh lebih kondusif tolong ini dijaga, jangan terpengaruh pihak yang ingin cari keuntungan dari pemilu," pungkas Yul.
ADVERTISEMENT