WNI Diingatkan Tak Foto-Foto dan Repost Sembarangan di Arab Saudi

22 September 2023 11:34 WIB
Β·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hati-hati memotret di Masjidil Haram.  Foto: Wahyu Putro A/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Hati-hati memotret di Masjidil Haram. Foto: Wahyu Putro A/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masyarakat Indonesia yang pergi ke Arab Saudi diingatkan untuk tidak foto-foto sembarangan, termasuk di dua masjid suci: Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
ADVERTISEMENT
Peringatan ini disampaikan KJRI Jeddah dalam pernyataan tertulis dikutip Jumat (22/9).
KJRI Jeddah mengatakan, merekam video atau memotret gedung-gedung pemerintah, instalasi militer, Istana Kerajaan, dan aparat keamanan Arab Saudi tidak diperbolehkan.
"Mengambil foto dengan menggunakan backdrop/banner apa pun (travel, ormas, instansi, dll) di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi tidak diperbolehkan,” lanjutnya.
Tentara wanita di Arab Saudi, Januari 2023. Foto: Dok. Twitter @security_gov
Larangan lain adalah mengunggah materi (termasuk video dan foto) secara online atau me-repost postingan yang dilarang oleh pemerintah Arab Saudi.
Contoh postingan terlarang itu seperti menghina/mengolok-olok/mengkritik budaya dan kepercayaan, negara, pihak berwenang, atau budaya dan tradisi negara.
β€œIni dapat dianggap sebagai kejahatan yang dapat dihukum berdasarkan hukum Arab Saudi,” ungkap KJRI Jeddah.
Pada Februari 2023 silam, seorang WNI bernama Gibran terpaksa berurusan dengan aparat keamanan Saudi setelah membentangkan bendera Partai Demokrat di depan Masjid Nabawi, Madinah.
ADVERTISEMENT
Gibran yang ke Saudi dalam rangka ibadah umrah ini membentangkan bendera partai sebagai ekspresi syukur ayahnya terpilih sebagai Ketua DPRD Karawang, Jabar.
Pada 2022, polisi juga menciduk jemaah umrah dari Yaman yang membawa poster yang isinya umrahnya diperuntukkan bagi mendiang Ratu Inggris Elizabeth II.
Otoritas Arab Saudi belum lama ini juga mengeksekusi mati warganya, Mohammed al-Ghamdi, karena cuitannya di X (dulu Twitter) yang isinya mengkritik kebijakan Riyadh.