Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Menko Polhukam Mahfud MD berencana mengunjungi Malaysia. Kunjungan ke Negeri Jiran dilakukan lantaran penculikan WNI oleh Abu Sayyaf di Laut Sabah kembali terjadi.
ADVERTISEMENT
Mahfud menyebut, untuk menangkal kejadian penculikan WNI oleh Abu Sayyaf terulang diperlukan kerja sama erat antar kedua negara.
Hal itu, disampaikan Mahfud dalam diskusi bertajuk Harapan Baru Dunia Islam: Mengukuhkan Hubungan Indonesia-Malaysia yang dihadiri oleh Menteri Pertahanan Malaysia Mohamad Sabu di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Sabtu (25/1).
"Mungkin dalam waktu yang tidak lama saya juga akan datang ke sana untuk berbicara tentang Abu Sayyaf," kata Mahfud di lokasi.
Mahfud mengatakan pemerintah ingin menyamakan sikap dengan Malaysia untuk menangani Abu Sayyaf. Ia menyebut Indonesia merasa terganggu lantaran Abu Sayyaf terus menculik WNI.
"Kita diganggu terus ini oleh Abu Sayyaf, kita harus punya sikap yang sama tentang Abu Sayyaf menculik orang kita terus, menculik orang Indonesia tapi di perairan Malaysia," kata dia.
ADVERTISEMENT
"Itu selalu terjadi tidak pernah berani menculik orang Indonesia di Indonesia mencurinya di perairan Malaysia dan Filipina, kan begitu yang selalu terjadi," sambung Mahfud.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi sebelumnya meminta pemerintah Malaysia untuk memperketat keamanan di laut, terutama di perairan Sabah. Sebab, dalam empat tahun terakhir ada lebih dari 40 WNI menjadi sasaran penculikan Abu Sayyaf di perairan tersebut.
Retno mengungkapkan ada sebanyak 13 kasus penculikan yang terjadi di perairan Malaysia. Dalam kasus tersebut, 44 WNI jadi korbannya. Menurut data Kemlu, kasus penculikan tersebut terjadi sejak 2016.
Semua sandera itu sudah berhasil dibebaskan. Pembebasan terakhir dilakukan beberapa minggu lalu.
Namun tak lama usai sandera terakhir dibebaskan, penculikan kembali terjadi. Pada 16 Januari lalu, 5 WNI diculik Abu Sayyaf di perairan Tambisan, Lahad Datu, Sabah. Penculikan itu pun disesalkan oleh Mahfud.
ADVERTISEMENT
"Ini baru kita bebaskan tiga lima diculik lagi dan sudah 44 orang Indonesia diculik. Dibebaskan, diculik lagi, dibebaskan, diculik lagi," ujar Mahfud.
"Dari 44 orang itu 1 meninggal bukan karena dibunuh tetapi lari jatuh ke air tidak tertolong," sambungnya.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 21:56 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini