Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
WNI vs WNI di Korsel Tinggalkan Duka Mendalam di Cirebon: Keluarga Syok-Pingsan
7 Mei 2024 13:05 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Seorang pekerja migran Indonesia (PMI) asal Desa Karangmekar, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, tewas ditikam oleh sesama PMI di Dalseo-Gu, Kota Daegu, Korea Selatan, Minggu (28/4/2024).
ADVERTISEMENT
Belum diketahui penyebab dan motif pasti dari pembunuhan tersebut, saat penusukan terjadi, korban yang bernama Ade Irawan (30) tengah bersama PMI asal Indramayu, Sigit, keduanya dikeroyok dan ditusuk oleh lima orang PMI lainnya.
Namun nahas, nyawa Ade tidak dapat diselamatkan, sementara, kondisi Sigit masih kritis dan tengah menjalani perawatan di rumah sakit setempat.
Jenazah Ade tiba di rumah duka pada Sabtu malam (4/5/2024) dan dimakamkan pada Minggu (5/5/2024) di TPU Karangwangi.
Nurhasanah, kakak korban mengungkapkan, korban dikeroyok oleh lima orang temannya, dan ditikam dari belakang.
"Orang dua dikeroyok orang lima, jadi pengeroyokan, sesama TKI juga, ada yang bawa senjata tajam, ditusuk dari belakang, sama dari depan," ungkapnya saat ditemui di kediamannya, Senin (6/5/2024).
ADVERTISEMENT
Nurhasanah mengatakan, pihak keluarga mendapatkan informasi tersebut dari saudaranya yang berada di Korea Selatan.
"Saya dapat kabar dari saudara, katanya Kang Iwan ditusuk, langsung meninggal, keluarga langsung mencari informasi ke teman-teman dekatnya, kita semua syok, sampai pingsan," katanya.
Nurhasanah menjelaskan, korban merupakan orang yang baik selalu menolong sesama, dan membantu orang yang tengah kesusahan.
"Iwan itu baik, suka nolong di Indonesia atau di Korea, sering bantu orang lain. Saya minta dihukum seberat-beratnya, katanya sih lima orang pelakunya," paparnya.
Diketahui, saat ini salah satu pelaku telah diamankan oleh petugas kepolisian Korea Selatan, sementara empat orang lainnya masih dalam pengejaran.