Wowon Juga Siapkan Nisan untuk Anak Perempuannya yang Masih Hidup di Cianjur

20 Januari 2023 11:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sunaryo, Ketua RT di Cianjur menunjukkan rumah tersangka pembunuhan berantai Wowon alias Deden.  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Sunaryo, Ketua RT di Cianjur menunjukkan rumah tersangka pembunuhan berantai Wowon alias Deden. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Pembunuh berantai, Wowon alias Deden (60), ternyata sudah menyiapkan nisan kayu bertuliskan nama anak perempuannya yang masih hidup. Nisan itu disimpan Wowon di dalam rumahnya di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur.
ADVERTISEMENT
"Di dalam rumahnya juga ditemukan nisan kayu bertuliskan nama anak tersangka," kata Ketua RT setempat Sunaryo, kepada kumparan, Jumat (20/1).
Kayu nisan itu bertuliskan nama anak Wowon, Defi (14), anak pertama Wowon dan istri keempatnya bernama Iis. Defi saat ini masih hidup, tinggal bersama Iis di Cianjur.
Selain nisan, ditemukan juga lubang baru yang masih kosong berukuran 90 x 60 sentimeter dengan kedalaman sekitar 2 meter di salah satu ruangan gudang di dalam rumah Wowon. Lubang itu diduga akan digunakan untuk mengubur korban berikutnya.
"Lubangnya udah disiapkan sama Wowon, berada di salah satu ruangan rumahnya," ucap Sunaryo.
Sebelum lubang keempat ini, polisi menemukan tiga kerangka yang terkubur di dua rumah tersangka Wowon dan kerabatnya, Solihin.
ADVERTISEMENT
Ketiga kerangka itu merupakan anak, mantan istri, dan mertua Wowon. Polisi sudah mengevakuasi kerangka tersebut untuk penyelidikan lebih lanjut.
"Di lubang pertama, polisi berhasil menemukan dua jasad yang diketahui merupakan mantan istri dan mertuanya dari Wowon. Sementara di lubang kedua ditemukan satu jasad yang merupakan anak dari Wowon yang masih berusia balita sekitar dua tahun," jelasnya.
Sunaryo mengungkapkan tidak melihat gelagat mencurigakan dari dua tersangka dalam kesehariannya.
"Wowon ini kesehariannya mengaku usaha jual beli beras, dan Solihin yang merupakan paman dari istrinya Wowon yang keempat (Iis) mengaku berjualan es krim cincau di daerah Bantar Gebang, Bekasi," ujarnya.
Sunaryo menuturkan, warga sempat curiga karena sering mencium aroma tidak sedap setiap melintas di pekarangan rumah tersangka Solihin yang jaraknya sekitar 25 meter dari gapura gang.
ADVERTISEMENT
"Sempat curiga, tapi tidak berpikir itu aroma dari jenazah korban. Kita semula menduga itu aroma dari bangkai hewan," tandasnya.
***
Dapatkan informasi paling trending dan terpercaya seputar entertainment, bola & sport, tekno & sains, dan otomotif setiap saat hanya di kumparanPLAY! Klik di sini.