Wujudkan Rekonsiliasi Saudi-Iran, Raja Salman Undang Presiden Raisi ke Riyadh

20 Maret 2023 16:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Raja Salman dalam upacara di Istana Al Salam Jeddah, Selasa (20/9/2022). Foto: Dok. KBRI RIyadh
zoom-in-whitePerbesar
Raja Salman dalam upacara di Istana Al Salam Jeddah, Selasa (20/9/2022). Foto: Dok. KBRI RIyadh
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Iran Ebrahim Raisi menerima dengan baik undangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz untuk mengunjungi Riyadh. Undangan itu merupakan tindak lanjut rekonsiliasi dua negara.
ADVERTISEMENT
"Dalam surat kepada Presiden Raisi, Raja Arab Saudi menyambut baik persetujuan antara dua negara bersaudara dan mengundang beliau ke Riyadh," Deputi Kepala Kepresidenan Iran Urusan Politik, Mohammad Jamshidi seperti dikutip dari Al-Jazeera.
Dia menambahkan, undangan diterima pada Minggu (19/3) kemarin. Meski demikian, Jamshidi belum mengungkap kapan kunjungan terwujud.
Presiden Iran Ebrahim Raisi berpidato di Sesi ke-77 Majelis Umum PBB di Markas Besar PBB di New York City, AS, Rabu (21/9/2022). Foto: Shannon Stapleton/REUTERS
Rekonsiliasi hubungan Iran-Saudi disepakati pada 10 Maret 2023. Upaya perdamaian itu dimediasi oleh China. Kedua negara memutuskan hubungan diplomatik tujuh tahun lalu.
Pemutusan hubungan diplomatik dipicu penyerangan Kedutaan Saudi di Teheran. Saat itu, penyerangan dipicu eksekusi ulama Syiah Nimr al-Nimr oleh Saudi.
Eksekusi Nimr lalu diikuti penyerangan kedutaan merupakan puncak dari rangkaian rivalitas dua negara Islam itu.
Pertikaian Saudi dan Iran salah satu paling sengit adalah di konflik Yaman. Pemberontak Houthi terkait dengan Pemerintah Iran. Sementara militer Saudi memberi bantuan kepada pasukan pemerintah Yaman.
ADVERTISEMENT
Dengan terwujudnya rekonsiliasi, maka Iran dan Saudi akan membuka kembali kedutaan di negara penempatan dalam waktu dekat. Mereka juga sepakat kerja sama ekonomi dan keamanan yang diteken lebih dari 20 tahun lalu.
Selain itu, Menlu Iran pada akhir pekan lalu mengatakan, diplomat tinggi kedua negara akan segera menggelar pertemuan khusus terkait upaya rekonsiliasi penuh.