Xi Jinping: China Akan Bantu Pakistan Stabilkan Situasi Ekonomi

2 November 2022 17:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembukaan Kongres Partai Komunis China oleh Presiden Xi Jinping Foto: Thomas Peter/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Pembukaan Kongres Partai Komunis China oleh Presiden Xi Jinping Foto: Thomas Peter/Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden China, Xi Jinping, meyakinkan pihaknya akan terus mendukung Pakistan yang sedang berusaha menstabilkan situasi keuangannya pada Rabu (2/11).
ADVERTISEMENT
Kabar ini dilaporkan media pemerintah China. Xi mengungkap komitmen itu selama kunjungan Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif, ke Beijing. Kunjungan ini menyusul banjir bandang yang telah menewaskan lebih dari seribu orang di Pakistan sejak Juni.
Diberitakan Reuters, negara tersebut menderita kerugian sekitar USD 30 miliar (Rp 469 triliun). Sebelum banjir dahsyat melanda, Pakistan juga berjuang mengatasi krisis neraca pembayaran. Pemerintah lantas diperkirakan berusaha mencari keringanan utang dari China.
Para korban banjir menunggu untuk menerima bantuan makanan saat berlindung di sebuah kamp, ​​di Sehwan, Pakistan, Jumat (30/9/2022). Foto: Akhtar Soomro/REUTERS
Amerika Serikat (AS) memberikan saran pemutihan utang pula pada akhir September. Washington kerap menuding China menuai keuntungan dari kerja sama dengan Pakistan. Sementara itu, Pakistan dikatakan hanya akan membendung utang yang tidak berkelanjutan.
"Kami mengirim pesan sederhana. Kami di sini untuk Pakistan, seperti selama bencana alam lainnya di masa lalu, melihat ke depan untuk membangun kembali," ujar Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, dikutip dari AFP, Rabu (2/11).
ADVERTISEMENT
"Saya juga mendesak rekan-rekan kami untuk melibatkan China dalam beberapa masalah penting pengurangan utang dan restrukturisasi sehingga Pakistan dapat lebih cepat pulih dari banjir," tambah dia.
Korban banjir mencari bantuan makanan di desa Jhangara di Sehwan, Pakistan (1/9/2022). Foto: Yasir Rajput/REUTERS
Pakistan memiliki utang sekitar USD 23 miliar (Rp 359 triliun) kepada China. Beijing adalah mitra ekonomi dan politik utama bagi Pakistan. Kedua negara menyetujui proyek pembangunan Koridor Ekonomi China-Pakistan (CPEC) senilai USD 65 miliar (Rp 1 kuadriliun).
Jaringan jalan tol, rel kereta api, serta pipa minyak dan gas itu akan membentang sepanjang 3.000 km dari Gwadar di Pakistan sampai Kashgar di China. Koridor tersebut membangun infrastruktur bagi Pakistan, serta membuka jalur bagi Beijing menuju Samudera Hindia.
Dalam pertemuan terbaru, Xi mengatakan bahwa mereka harus memajukan pembangunan koridor ekonomi tersebut, serta mempercepat pembangunan Pelabuhan Laut Gwadar.
Foto udara menunjukkan daerah pemukiman yang terendam banjir di kota Dera Allah Yar di distrik Jaffarabad, provinsi Balochistan pada Selasa (30/8/2022). Foto: Fida Hussain/AFP
Xi menambahkan, kedua negara harus bekerja sama untuk implementasi awal proyek peningkatan kereta api Mainline-1 (ML-1) dan proyek Kereta Api Melingkar Karachi.
ADVERTISEMENT
China juga akan mengekspor teknologi untuk untuk kereta api berkecepatan tinggi 160 km/jam ke Pakistan. Segala perkembangan dan proyek ini adalah bagian dari inisiatif Prakarsa Sabuk dan Jalan (BRI) Xi untuk meningkatkan rute China menuju seluruh dunia.