Xi Jinping: China Siap Kelola Perbedaan dengan Amerika Serikat

11 November 2021 2:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden China Xi Jinping memberi penghargaan untuk tenaga medis yang berjuang melawan virus corona, di Aula Besar Rakyat di Beijing, China, (8/9). Foto: Carlos Garcia Rawlins/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden China Xi Jinping memberi penghargaan untuk tenaga medis yang berjuang melawan virus corona, di Aula Besar Rakyat di Beijing, China, (8/9). Foto: Carlos Garcia Rawlins/REUTERS
ADVERTISEMENT
Presiden China Xi Jinping memberikan keterangan jelang pertemuan virtualnya dengan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. Pertemuan itu rencananya akan dilakukan pekan depan.
ADVERTISEMENT
"China siap untuk mengelola perbedaan dengan Amerika Serikat dengan baik," kata Xi Jinping dikutip dari Reuters, Kamis (11/11).
Pernyataan Xi ini disampaikan oleh Dubes China untuk Amerika Serikat, Qin Gang, dalam jamuan makan malam bersama Komite Nasional Hubungan AS-China di Washington.
Lebih lanjut, Xi juga mengatakan China akan bekerja sama dengan AS membahas isu regional dan global.
Sebelumnya, seorang sumber di Gedung Putih yang sudah diberi pengarahan terkait pertemuan ini menyebut, pekan depan Biden dan Xi akan bertemu secara virtual. Hanya saja, dia belum bisa menyampaikan tanggal pasti pertemuan itu.
Sementara Wakil Sekretaris Pers Gedung Putih, Karine Jean Pierre, ketika dikonfirmasi mengenai waktu pertemuan Biden dan Xi, tidak bisa berkomentar banyak.
ADVERTISEMENT
Ia menegaskan sudah ada kesepakatan antara Biden dan Xi untuk mengadakan pertemuan sebelum akhir tahun. Dia mengatakan, teknis pertemuan virtual masih terus dibahas.
Jika pertemuan virtual itu terlaksana, maka ini menjadi kali pertama Biden berbicara dengan Xi setelah ia resmi menjabat menjadi Presiden ke-46 AS.

Hubungan AS-China Terus Memanas

Selama Pemerintahan Donald Trump, hubungan AS-China jatuh ke titik nadir. Bermula dari perang dagang, pertikaian dua kekuatan ekonomi besar dunia berlanjut pada berbagai masalah seperti pandemi virus corona hingga dugaan pelanggaran HAM di Xinjiang.
Bahkan setelah Biden menjabat, hubungan antara AS dan China terus memanas.