Xi Jinping Hubungi Trump Jelang Pelantikan, Bahas TikTok hingga Tarif Dagang

18 Januari 2025 16:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping Foto: Reuters/Damir Sagolj
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping Foto: Reuters/Damir Sagolj
ADVERTISEMENT
Presiden AS terpilih Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping berbincang lewat sambungan telepon pada Jumat (17/1). Ini dilakukan sebelum pelantikan Trump yang akan berlangsung pada Senin (20/1) mendatang.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, kedua tokoh berjanji untuk melakukan pendekatan positif demi memperbaiki hubungan kedua negara.
Xi mengatakan mengharapkan “awal yang baik” terkait hubungannya dengan Trump, yang mana Trump mengatakan “berharap kita akan menyelesaikan banyak masalah bersama”.
Dalam kampanye pilpres, Trump mengancam China dan mitra perdagangan AS lainnya dengan tarif tinggi, namun dia juga mengatakan terbuka untuk berbicara dengan Xi, pemimpin yang telah lama dia kagumi secara terbuka.
Ancaman tarif 10% terhadap produk-produk China, selain tarif yang sudah ada sejak masa jabatan pertama Trump, didorong oleh tuduhan bahwa China mengizinkan komponen kimia fentanil mengalir ke Meksiko ke Amerika, di mana obat itu menyebabkan 70 ribu kematian akibat overdosis setiap tahunnya.
“Kami membahas keseimbangan perdagangan, fentanil, TikTok, dan topik lainnya,” kata Trump lewat sosial media Truth Social setelah pembicaraan dengan Xi.
ADVERTISEMENT
“Presiden Xi dan saya akan melakukan apa pun yang bisa dilakukan untuk membuat dunia damai dan aman!” lanjutnya lagi.

Soal TikTok

Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri) berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping (kanan) pada pertemuan bilateral di KTT G20 di Osaka, Jepang. Foto: REUTERS / Kevin Lamarque
Terkait TikTok, Kongres AS pada tahun lalu mengesahkan undang-undang yang memaksa perusahaan China pemilik TikTok, ByteDance, untuk menjual aplikasi itu atau menutupnya pada Minggu (19/1) karena masalah keamanan nasional. Namun, Trump menentang larangan itu.
UU tersebut muncul karena ada kepercayaan bahwa aplikasi yang populer itu digunakan oleh China untuk memata-matai atau propaganda.
Kini, muncul tagar #TikTokRefugee atau pengungsi TikTok yang mulai membuat akun di aplikasi dengan fitur yang mirip dengan TikTok, yaitu REDNote atau yang di China dikenal sebagai Xiaohongshu.
Dalam percakapan telepon itu juga dibahas mengenai situasi di Taiwan. Xi mengatakan, “Pertanyaan Taiwan terkait kedaulatan dan integritas China, dan diharapkan AS dapat menanganinya dengan hati-hati”.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, dilaporkan kantor berita Xinhua, Trump berharap dapat segera bertemu Xi.
Terkait itu, pemerintahan Joe Biden telah berupaya meredakan ketegangan dengan Beijing dan mengatakan China telah mengambil beberapa tindakan terkait fentanil.
Dalam pidato perpisahannya, Biden mengatakan China “tidak akan pernah” melampaui AS yang akan tetap menjadi negara adidaya yang dominan.
Biden juga mengatakan dengan mengelola hubungan yang rumit dengan Beijing, ia memastikan hubungan tersebut “tidak akan berubah menjadi konflik” selama 4 tahun sebagai presiden.