Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Yahya Sinwar Coba Serang Drone Israel yang Mendekatinya meski Kondisinya Kritis
18 Oktober 2024 16:49 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
Otoritas Israel pada Kamis (17/10) merilis video saat-saat terakhir sebelum pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, tewas. Lewat rekaman dari sebuah drone, tampak Sinwar duduk di sebuah kursi berdebu di reruntuhan bangunan di Gaza.
ADVERTISEMENT
Saat drone itu mendekat, Sinwar yang sudah dalam kondisi lemah atau kritis, mencoba mengusir atau menyerang drone itu dengan melemparkan sebuah kayu sebagai perlawanan pamungkas. Dari sini terlihat tangan Sinwar tampak luka parah akibat dari bombardir Israel sebelumnya.
Video yang dirilis Israel ini mendapat tanggapan beragam dari kubu pro-Israel dan pro-Palestina. Sebagian kubu pro-Palestina melihat video itu justru menunjukkan Sinwar adalah pejuang tangguh, yang di sisa hidupnya, meski dalam kritis, masih terus mencoba melawan Zionis.
"Ini menunjukkan Sinwar adalah pahlawan sejati, seorang legenda," begitu pujian yang banyak bermunculan di platform media sosial.
Sinwar Buronan Nomor 1 Israel
Laporan pejabat Israel selama setahun terakhir ini, Sinwar adalah buronan nomor satu Israel. Dia dinilai merupakan dalang serangan pada 7 Oktober 2023 ke Israel. Serangan ini dianggap sebagai "hal yang tak pernah terbayangkan" oleh Israel.
ADVERTISEMENT
Hamas, parpol penguasa Gaza yang memiliki sayap militer Brigade Izzuddin al-Qassam, melakukan serangan tak terduga ke arah selatan Israel karena berbagai sebab. Antara lain: serangan Israel pada Masjid Al-Aqsa, kekerasan Israel pada perempuan Palestina, dan blokade penuh terhadap Gaza yang menyebabkan Gaza dilabeli sebagai penjara terbesar di dunia.
Serangan Hamas itu menjadi alasan Israel menggempur Gaza tanpa pandang bulu. Lebih dari 42 ribu orang di Gaza tewas yang sebagian besar di antaranya adalah anak-anak dan perempuan.
Identifikasi Sinwar Lewat DNA dan Gigi
Pejabat Israel yang namanya dirahasiakan menjelaskan, terbunuhnya Sinwar awalnya tidak disadari oleh pasukan Israel yang memburunya.
Militer Israel menegaskan, Sinwar dipastikan tewas setelah dilakukan tes DNA dan gigi. Pihak Israel juga sempat membatasi akses masuk lokasi terbunuhnya Sinwar.
ADVERTISEMENT
Terbunuhnya Sinwar berbeda dengan cara Israel memburu atau menewaskan pemimpin Hamas lainnya seperti Ismail Haniyeh atau Mohamed Deif. Israel menyatakan, mereka tidak meluncurkan operasi khusus atau mengirimkan pasukan elite demi menewaskan Sinwar.
Militer Israel menambahkan, jenazah Sinwar ditemukan oleh pasukan infanteri dari Brigade Bislach. Unit itu biasanya melatih calon komandan.
Ketika itu, awalnya, tentara dari unit tersebut sedang berada di kawasan Tal El Sultan di Gaza bagian selatan. Kawasan itu dipercaya sebagai tempat anggota senior Hamas berada.
Kemudian, para tentara melihat tiga orang — versi lain menyebut lima orang — terduga milisi Hamas bergerak di antara bangunan. Lalu baku tembak terjadi dan Sinwar diduga mencoba bersembunyi di sebuah gedung.
ADVERTISEMENT
Serangan dari Tank, Misil, dan Sniper
Laporan media Israel, Sinwar dkk lari ke lantai dua gedung. Pasukan Israel lalu menembakkan peluru dari tank-tank. Diduga, milisi selain Sinwar tewas.
Sosok diduga Sinwar membalasnya dengan lemparan granat, satu meledak dan satu tidak.
Lalu pasukan Israel menyerang dengan menembakkan rudal/misil. Lagi-lagi sosok diduga Sinwar masih hidup.
Terakhir, pasukan Israel mengirimkan drone FPV. Lewat kamera drone, terlihat sosok yang terluka dengan wajah tertutup, duduk di sebuah ruangan.
Sosok itu lalu mengambil sebuah tongkat dan dengan sisa tenaganya, mencoba untuk menjatuhkan drone tersebut. Sekitar 15 menit kemudian seorang sniper menembak kepala sosok yang kemudian diyakini sebagai Sinwar tersebut. Ini menjelaskan luka tembak yang terlihat pada foto-foto yang viral.
ADVERTISEMENT
Dalam foto itu juga terlihat jenazah dari sosok yang diyakini Sinwar memakai kain khas Palestina, kefiyeh, dan terdapat senjata di sampingnya.
Visual yang dirilis pihak Israel juga dipandang oleh pro-Palestina bahwa Sinwar berjuang bersama pasukannya di atas tanah, tidak di terowongan bawah tanah, dan tidak di tengah penduduk sipil —sebagaimana yang selama ini dituduhkan Israel.
Barang yang Ditemukan: Tasbih dan Permen
Keterangan juru bicara militer Israel (IDF) Laksamana Daniel Hagari, di sekitar lokasi penemuan jenazah Sinwar terdapat jaket antipeluru, senjata, dan uang.
"Ia mencoba melarikan diri tapi pasukan kami menghabisinya," kata Hagari seperti dikutip dari Reuters.
Sedangkan dalam visual yang viral tentang barang-barang yang ditemukan saat Sinwar tewas dibunuh Israel, antara lain terlihat ada kartu identitas, uang kertas, benda mirip tisu, tasbih, arloji, dan permen.
ADVERTISEMENT
Sampai sekarang Hamas belum memberikan komentar terkait kematian pemimpin tertingginya itu.
Muhammadiyah Berduka
Sementara itu, Muhammadiyah, ormas Islam terbesar kedua di Indonesia, menyatakan turut berduka atas kematian Sinwar. Menurut mereka, Sinwar dibunuh secara biadab oleh Israel.
"PP Muhammadiyah menyampaikan rasa duka cita yang dalam atas tewas dan wafatnya Yahya Sinwar, tokoh Hamas dan tokoh rakyat Palestina, yang telah dibunuh oleh Israel secara biadab," kata Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas, dalam pernyataan tertulis, Jumat (18/10).
"Kita berharap dengan kematian Yahya Sinwar ini semangat rakyat Palestina tidak akan pernah kendor sedikit pun. Malahan dengan kepergian tokoh mereka yang gagah berani ini kita berharap semangat juang rakyat Palestina untuk merebut kemerdekaannya semakin menyala-nyala dan bergelora karena yang namanya kemerdekaan yang ingin mereka rebut itu jelas merupakan sesuatu luhur dan mulia," kata Anwar.
ADVERTISEMENT
Solusi Dua Negara
Indonesia selama ini mendukung kemerdekaan Palestina dan mendukung solusi dua negara (two-state solution). Artinya, ada negara Palestina merdeka yang bertetangga dengan negara Israel, dengan batas-batas yang ditetapkan PBB.
Namun, solusi dua negara yang banyak disetujui negara-negara lain, termasuk AS, ditolak mentah-mentah oleh Israel.