Yahya Sinwar Tewas, Hizbullah dan Iran Siap Perang Fase Baru Lawan Israel

18 Oktober 2024 10:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yahya Sinwar, pemimpin gerakan Islam Hamas Palestina di Jalur Gaza. Foto: Mohammed Abed/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Yahya Sinwar, pemimpin gerakan Islam Hamas Palestina di Jalur Gaza. Foto: Mohammed Abed/AFP
ADVERTISEMENT
Kematian pemimpin Hamas Yahya Sinwar membuat Iran dan Hizbullah naik pitam. Mereka sama-sama menyatakan siap membalas Israel.
ADVERTISEMENT
Sinwar dipercaya sebagai dalang serangan ke Israel pada 7 Oktober 2023 lalu. Serangan itu dipakai Israel sebagai dalih menyerbu Gaza tanpa pandang bulu setahun terakhir.
Sebanyak lebih 41 ribu orang, mayoritas warga sipil Gaza tewas akibat serangan Israel. Kini, Israel mendulang kecaman dunia dan diseret ke mahkamah internasional atas kasus genosida Gaza.
Adapun Sinwar ditunjuk sebagai pemimpin Hamas setelah kematian pendahulunya Ismail Haniyeh pada Juli lalu di ibu kota Iran, Teheran. Haniyeh diduga kuat dibunuh Israel.
Sedangkan Sinwar dilaporkan tewas pada Rabu (16/10) di selatan Gaza. Diduga Sinwar kehilangan nyawa ketika sedang bersembunyi di terowongan di bawah Gaza.
Seorang pejabat Israel, yang namanya dirahasiakan, melaporkan awalnya tentara mereka tidak sadar telah membunuh Sinwar dalam baku tembak. Akhirnya kematian Sinwar dikonfirmasi Menlu Israel, Israel Katz pada Kamis (17/10).
ADVERTISEMENT
Sampai sekarang Hamas belum memberikan komentar perihal tewasnya Sinwar.
Sementara itu, sekutu-sekutu Hamas langsung berkomentar setelah Sinwar diumumkan tewas. Iran menegaskan, tidak akan menurunkan dukungannya terhadap perjuangan Hamas melawan Israel.
"Semangat perlawanan akan diperkuat," kata misi Iran untuk PBB seperti dikutip dari Reuters.
Hizbullah tak kalah meradang. Kelompok yang sedang melawan agresi Israel di Lebanon itu menegaskan fase baru perang sudah dimulai.
"Ini adalah transisi ke fase dan eskalasi baru dalam konfrontasi melawan Israel," kata Hizbullah.