Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Yaman: Keputusan Trump Soal Muslim Ban Dukung Sikap Ekstremis
30 Januari 2017 5:55 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
ADVERTISEMENT

Negara Yaman percaya bahwa kebijakan pembatasan masuknya imigran dari 7 negara Muslim ke Amerika Serikat sama saja dengan mendukung para ekstremis.
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters, Senin (30/1), Yaman merupakan 1 dari 7 negara yang warganya dilarang masuk ke AS melalui perintah eksekutif yang dikeluarkan Presiden AS Donald Trump. Selama 90 hari ke depan, warga mereka tak diperbolehkan masuk AS, sambil menunggu kebijakan lanjutan yang akan dikeluarkan pemerintah AS.

"Kami menentang larangan AS, keputusan tersebut mendukung sikap ekstremis," kata kantor berita SABA mengutip sumber di kementerian luar negeri. Mereka menyebut pembatasan ini ilegal.
Kawasan utara Yaman seperti ibukota Sanaa, saat ini tengah dikuasai kelompok pemberontak Huthi. Negara tersebut memang tengah dilanda konflik bersenjata, sehingga berhasil dikuasai kelompok ekstremis ISIS dan Al-Qaeda.

27 Januari lalu Trump memberlakukan larangan bepergian 90 hari ke negeri AS kepada warga negara dari 7 negara yang mayoritas warga mereka adalah Muslim. Juga pembekuan 120 hari program pengungsi.
ADVERTISEMENT
Ada 7 warga negara asing ditahan di LAX terkait kebijakan itu. Sontak banyak protes yang terjadi di beberapa negara bagian. Masyarakat biasa hingga orang-orang penting berkumpul di beberapa bandara untuk melakukan protes yang mereka sebut sangat tak manusiawi karena melarang masuknya orang-orang yang membutuhkan perlindungan.