Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Pendiri PAN Amien Rais menuding ada sejumlah skenario janggal yang membuat Zulkifli Hasan kembali terpilih sebagai Ketum PAN. Menurut Amien, Kongres PAN di Kendari 10-11 Februari lalu, yang memenangkan Zulkifli Hasan, itu tidak sesuai dengan AD/ART karena tak ada pandangan umum dari seluruh DPW hingga tak ada LPJ Zulkifli sebagai Ketua Umum.
ADVERTISEMENT
Merespons hal itu, timses Zulhas, Yandri Susanto, mengatakan sebenarnya pelaksanaan kongres di Kendari itu sama seperti kongres sebelumnya di Bali tahun 2015. Sehingga, kata dia, tak terdapat permasalahan dari segi subtansi kongres.
"Kalau proses itu sudah pernah dilakukan di Bali kan, di Bali itu tidak ada juga LPJ, tidak ada juga pandangan umum, tidak ada juga visi misi kandidat ketum," kata Yandri di Gedung DPR, Senayan, Kamis (27/2).
"Oleh karena itu juga, Bang Zul mengantarkan kongres kelima di Kendari. Kalau dari rangkaian acara, saya ada di sana, saya kira enggak ada masalah dari sisi subtansi," lanjut dia.
Ketua Komisi VIII DPR itu juga menepis pernyataan Amien yang menyebut Zulhas mengerahkan sejumlah preman dalam kongres. Namun, kata dia, pernyataan Amien perlu ditindaklanjuti lebih jauh.
ADVERTISEMENT
"Setahu saya Bang Zul di Kendari tidak pernah mengerahkan preman, enggak. Tapi kalau pendapat Pak Amien seperti itu ya mungkin perlu ditindaklanjuti atau apa, gitu," kata dia.
Yandri menyebut, pelaksanaan kongres berjalan damai saat Zulkifli Hasan (Zulhas) kembali terpilih. Bahkan, Yandri mengatakan rival Zulhas, Mulfachri Haharap yang didukung Amien, mendatangi Wakil Ketua MPR itu untuk mengucapkan selamat.
"Ketika penghitungan suara selesai, setahu saya sebagai saksi hidup juga, saya berdiri disamping Bang Zul persis enggak ada jarak. Bang Mulfachri mendatangi Bang Zul mengucapkan selamat, berpelukan dan itu ada videonya," kata Yandri
Namun, dia tak memungkiri Kongres V PAN diwarnai dengan dinamika pemilihan ketum. Tapi, Yandri menjamin seluruh peserta yang mengikuti proses pemilihan merupakan kader partai yang memiliki hak suara.
ADVERTISEMENT
"Tapi kalau dari sisi ada dinamika ada eskalasi ya benar tidak bisa dipungkiri ada, tentu. Saya tahu kalau di ruangan itu karena saya tahu semua DPD-nya mana namanya siapa, saya hafal setahu saya yang ada di ruangan itu yang memang betul-betul punya hak," pungkasnya.