Yang Baru soal 5 Tokoh Nahdliyin ke Israel: Gus Yahya Minta Maaf

17 Juli 2024 5:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya (ketiga dari kiri) dalam jumpa pers, Selasa (16/7/2024) terkait pertemuan 5 pemuda NU dengan Presiden Israel. Foto: Youtube/TVNU Televisi Nahdlatul Ulama
zoom-in-whitePerbesar
Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya (ketiga dari kiri) dalam jumpa pers, Selasa (16/7/2024) terkait pertemuan 5 pemuda NU dengan Presiden Israel. Foto: Youtube/TVNU Televisi Nahdlatul Ulama
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf meminta maaf atas 5 anggota Nahdliyin berkunjung ke Israel. Mereka juga bertemu dengan Presiden Israel Izzac Herzog.
ADVERTISEMENT
Kelima tokoh muda yang menemui Isaac Herzog di kediamannya di Yerusalem pada awal Juli 2024 adalah Gus Syukron Makmun, Dr. Zainul Maarif, Munawar Aziz, Nurul Bahrul Ulum, dan Izza Annafisah Dania.
"Apa pun yang terjadi saya sebagai Ketua PBNU minta maaf atas kesalahan yang dibuat oleh teman-teman NU ini," kata Gus Yahya dalam konferensi pers di Kantor PBNU, Jakarta, Selasa (16/7).
Foto pertemuan lima tokoh Nahdliyin dengan Presiden Israel, Isaac Herzog. Foto: Dok. Istimewa
Dalam konpers ini, ia didampingi Ketua Tanfidziyah PWNU DKI Samsul Marief, Rektor UNUSIA, Juri Ardiantoro, Nabil Harun selaku Ketua Umum Pagar Nusa, dan Bendahara Umum Fatayat NU Wilda Tasurruroh.
Gus Yahya juga berharap masyarakat mau berlapang dada memaafkan kelima tokoh tersebut.
"Saya juga memohonkan maaf mereka pada masyarakat luas. Moga-moga memaafkan dan mudah-mudahan tidak terulang lagi," tutur dia.
ADVERTISEMENT
Gus Yahya soal 5 Tokoh NU ke Israel: Tak Tahu Konstelasi, Belum Cukup Umur
Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf memberikan keterangan pers, Selasa 16 Juli 2024 terkait pertemuan 5 pemuda NU dengan Presiden Israel Isaac Herzog. Foto: Dok PBNU
Ketua Umum PBNU Gus Yahya Cholil Staquf meminta maaf soal 5 tokoh Nahdliyin pergi bertemu Presiden Israel Izzac Herzog. Kata Gus Yahya, mereka belum cukup umur.
"Saya kira ini masalah ketidaktahuan teman-teman ini tentang konstelasi, peta, dan sebagainya. Mungkin karena belum cukup umur atau bagaimana sehingga hasilnya tidak seperti yang diharapkan," kata Gus Yahya dalam jumpa pers di kantor PBNU, Jakarta, Selasa (16/7).
Ia menambahkan, mereka juga tidak sensitif terkait situasi yang terjadi di dunia saat ini. Israel masih terus disorot karena melakukan genosida di Palestina.
"Ini sebetulnya akibat tidak sensitifnya pihak-pihak yang mencoba melakukan banyak approach dan akan banyak sekali yang berupaya menyeret NU ke agenda politik internasional. Oleh karena itu, dari awal kita set agar ini tidak terjadi," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Gus Yahya soal 5 Tokoh NU Temui Isaac Herzog: Lewat NGO Pro Israel
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menjelaskan sosok di balik berangkatnya 5 pemuda Nahdliyin yang bertemu Presiden Israel, Isaac Herzog.
Gus Yahya menjelaskan, mereka diberangkatkan oleh organisasi NGO yang pro dengan Israel. Namun, dia tidak menjelaskan nama NGO itu.
"Pertama, yang mengajak, dia ini, saya dari informasi setelah saya tanya, memang dari satu chanel NGO yang merupakan advokat dari Israel. Jadi memang ada di mana-mana di dunia ini, NGO yang memang beroperasi sebagai advokat Israel. Jadi yang membantu citra Israel, melobi untuk kepentingan Israel, dan sebagainya," kata Gus Yahya dalam konferensi pers di Plaza PBNU, Jakarta, Selasa (16/7).
ADVERTISEMENT
Gus Yahya menduga, NGO yang memberangkatkan para tokoh muda Nahdliyin itu dapat mengajak mereka untuk menyebarkan artikulasi sesuai dengan keinginan Israel.
Gus Yahya Soal Isi Pertemuan 5 Tokoh Nahdliyin dengan Presiden Israel: Gagal
Ketum PBNU Gus Yahya (kiri) dalam jumpa pers di Jakarta pada Selasa 17 Juli 2024. terkait 5 tokoh muda NU yang ke Israel. Foto: Dok PBNU
Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya menegaskan tak ada isu strategis yang dibahas dalam pertemuan lima tokoh muda Nahdliyin dengan Presiden Israel Isaac Herzog. Bahkan, dia menyebut itu adalah inisiatif gagal.
"[Isi pertemuan] Ya secara substansial tidak ada yang strategis, itu sebabnya saya bilang bahwa ini adalah inisiatif yang saya katakan gagal. Karena enggak ada hasil apa-apa. Apalagi perjanjian ini itu, wong dialog yang dilakukan tidak ada yang substansial untuk membantu rakyat Palestina itu tidak ada," kata Gus Yahya dalam konferensi pers di Plaza PBNU, Jakarta, Selasa (16/7).
ADVERTISEMENT
Gus Yahya menjelaskan, gagalnya inisiatif tersebut karena para tokoh muda itu tidak memahami siapa yang harus ditemui untuk dapat menyelesaikan konflik Israel dengan Palestina.
"Ya kalau di-engage juga mereka tidak tahu ini mana yang bisa produktif untuk bisa membantu rakyat Palestina, yang bisa yang mana, yang enggak yang mana, enggak tahu dia. Sementara kalau kita punya pengetahuan yang cukup pertimbangan yang cukup, kita bisa melakukan engagement yang bisa sungguh-sungguh membuat kemajuan yang nyata," ucap dia.