Yang Harus Diperhatikan Saat Berinvestasi ke Pemilik HKI Versi GDP Venture

21 Januari 2025 21:40 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Executive Partner GDP Venture Ayu Hakim memberikan pemaparan saat IP.Expo Indonesia di Jakarta, Selasa (21/1/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Executive Partner GDP Venture Ayu Hakim memberikan pemaparan saat IP.Expo Indonesia di Jakarta, Selasa (21/1/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam diskusi panel di acara IP Expo by GDP Venture and Dentsu Indonesia, Excutive Partner GDP Venture, Ayu Hakim, menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan saat berinvestasi ke pemegang Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
ADVERTISEMENT
“Sebagai investor, kami melihat HKI dari berbagai jenis sektor—mulai dari hiburan, olahraga, hingga teknologi—dan mencoba mengevaluasi potensi monetisasi yang bisa dihasilkan dari hak tersebut,” ujar Ayu di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta Pusat pada Selasa (21/1).
Menurut Ayu, ketika sebuah perusahaan atau startup memiliki HKI, seperti merek atau paten, itu bisa menjadi salah satu aset yang sangat bernilai. Namun, sebelum memutuskan untuk berinvestasi, penting bagi investor untuk memahami berbagai jenis monetisasi yang mungkin bisa dihasilkan dari HKI tersebut.
“HKI memberikan banyak jenis monetisasi yang berbeda. Ketika Anda berbicara tentang lisensi, bisa berupa mainan, seperti barang dagangan, atau misalnya, penempatan produk, atau Anda bisa melakukan kolaborasi dengan berbagai merek. Ini adalah hal lain yang juga banyak dilakukan oleh merek dan pemilik HKI akhir-akhir ini,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Lantas, apa saja yang perlu diperhatikan saat berinvestasi pada pemilik HKI?
1. Memahami potensi monetisasi dan perlindungan HKI
Executive Partner GDP Venture Ayu Hakim memberikan pemaparan disaksikan oleh Content Director dentsu Indonesia Rommy Yosef Pantouw saat IP.Expo Indonesia di Jakarta, Selasa (21/1/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Dalam dunia bisnis, HKI juga dapat berfungsi sebagai alat untuk melindungi perusahaan dari potensi ancaman pesaing.
“Anda bisa memilikinya sebagai saluran pendapatan tambahan untuk bagaimana Anda membangun rencana strategi bisnis Anda. Dan juga, kadang-kadang HKI juga merupakan bagian untuk melindungi perusahaan Anda, dalam arti melindungi dari pesaing lain atau bahkan, katakanlah, dari pemasok atau klien Anda sendiri yang mencoba melakukan hal yang sama atau memproduksi produk atau layanan yang sama dengan yang Anda miliki,” ujar Ayu.
Ia menambahkan bahwa pemilik HKI perlu memiliki pemahaman yang kuat tentang hak-hak yang dimilikinya. Ini penting untuk mencegah pelanggaran dan memastikan bahwa setiap langkah yang diambil tidak melanggar hak orang lain.
ADVERTISEMENT
“Bekerja dengan tim hukum yang berkompeten sangat penting untuk memastikan Anda tidak melanggar hak-hak tersebut,” ungkap Ayu.
2. Strategi penggunaan HKI dalam kampanye pemasaran
Di dalam diskusi bersama Ayu, Content Director Dentsu Indonesia, Rommy Yosef Pantouw, menyoroti pentingnya pemahaman yang mendalam mengenai hak-hak yang terlibat dalam pemanfaatan HKI. Misalnya, dalam konteks olahraga atau hiburan, berbagai hak yang terkait dengan atlet, klub, atau acara bisa sangat berbeda, sehingga penting untuk mengetahui apa yang dapat dan tidak dapat digunakan oleh sebuah merek dalam kampanye pemasaran mereka.
Dalam hal ini, Ayu memberi contoh mengenai penggunaan HKI di industri hiburan, seperti kolaborasi antara 88 Rising dan Honda yang menghasilkan produk merchandise edisi khusus.
com-Gatsby, penampilan Rich Brian di Head in The Clouds Festival Foto: Dok. Tidalx88rising
“Salah satu portofolio HKI kami adalah 88 Rising, yang bergerak di industri hiburan musik. Jadi, ada banyak sekali kolaborasi atau monetisasi HKI di industri musik. Misalnya, kolaborasi lintas merek, saya yakin Anda tahu tentang kolaborasi 88 Rising dan Honda pada tahun 2023, yang mengadakan Clouds Festival,” pungkas Ayu.
ADVERTISEMENT
“Di mana 88 Rising menciptakan barang dagangan dengan logo Honda dan logo 88 Rising selama festival tersebut, dan menjangkau demografi yang berbeda atau lebih dalam ke demografi Asia-Amerika, dan tidak hanya Asia-Amerika, tetapi juga demografi yang menyukai talenta Asia-Amerika atau dalam konteks musik ini,” sambungnya.
3. Perlunya kejelasan hukum dalam penggunaan HKI
Salah satu topik yang muncul dalam diskusi ini adalah pentingnya memahami batasan hukum yang mengelilingi setiap hak. Seperti yang dijelaskan oleh Ayu, ketika bekerja dengan HKI, baik itu lagu, logo, atau karakter, pemasar perlu memastikan bahwa mereka memiliki hak untuk menggunakan elemen-elemen tersebut sesuai dengan ketentuan yang ada.
“Itu bisa sangat teknis, tetapi saya tidak ingin membuat orang merasa enggan untuk mempertimbangkan bagian IP (Intelectual Property) dalam kampanye pemasaran atau dalam usaha mereka. Memang terdengar cukup kompleks, banyak pekerjaan, tapi inilah mengapa Anda harus bekerja sangat dekat dengan tim hukum,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pemahaman tentang wilayah dan batasan hak juga penting, terutama dalam industri seperti olahraga dan e-sports, di mana hak bisa terbatas berdasarkan lokasi geografis.
4. Investasi cerdas dengan HKI
Ayu menegaskan bahwa meskipun proses investasi pada HKI bisa terdengar kompleks dan memakan waktu, manfaat jangka panjang yang bisa didapatkan sangat besar.
“Jika Anda ingin menjangkau demografis tertentu dengan cepat, menggunakan HKI bisa menjadi jalan pintas yang lebih efektif daripada memulai semuanya dari nol,” ujarnya.
Ayu menyimpulkan, untuk berinvestasi dalam HKI, penting bagi investor dan pemasar untuk memahami potensi dan kompleksitas yang ada, serta bekerja sama dengan tim hukum untuk memastikan kepatuhan terhadap hak-hak yang terlibat.
Dengan pemahaman yang tepat dan strategi yang jelas, HKI dapat menjadi aset yang sangat berharga bagi bisnis dalam menciptakan pendapatan dan membangun keterikatan emosional dengan konsumen.
ADVERTISEMENT