Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Yang Perlu Diketahui soal 40 Capim dan 40 Dewas KPK Lolos Seleksi Tulis
9 Agustus 2024 6:03 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Siapa saja mereka, berikut kumparan rangkum:
Capim KPK Didominasi Aparat
Dari 40 capim yang lolos, 16 orang dari mereka (40 persen) memiliki latar belakang sebagai aparat. Rinciannya, 7 Polisi, 4 Hakim dan 4 Jaksa.
Nama-nama seperti Komjen Agung Setya Imam Effendi, Komjen R.Z Panca Putra, atau Komjen Setyo Budiyanto lolos pada tes tertulis ini. Sementara dari kalangan jaksa ada Andi Herman, Harli Siregar, dan Sugeng Purnomo.
Tapi, petahana KPK, yakni Johanis Tanak dan Nurul Ghufron juga lolos. Termasuk dua calon dari internal KPK, yakni Pahala Nainggolan dan Wawan Wardiana.
Johanis Tanak sendiri punya latar belakang sebagai seorang jaksa. Sementara hanya beberapa orang saja yang tak punya latar belakang sebagai penegak hukum, seperti Poengky Indarti (Komisioner Kompolnas) atau Johan Budi (Politisi PDIP).
ADVERTISEMENT
Pensiunan Polri dan Hakim Lolos Cadewas KPK
Sementara nama-nama besar juga lolos dalam seleksi tertulis Cadewas KPK. Mereka adalah Benny Mamoto dari Kompolnas (Purnawirawan Irjen Polisi), dan Binsar M. Gultom yang menjadi hakim pada kasus Jessica Wongso.
Sementara anggota Dewas KPK aktif yang mencalonkan sendiri, Harjono tak lolos. Begitu pula dengan Manahan Sitompul, eks Hakim MK juga tak lolos.
ICW Soroti Independensi Pansel
Indonesian Corruption Watch (ICW) mengkritisi hal ini. Mereka menyoroti independensi dari kinerja pansel.
"Ini tentu menimbulkan kecurigaan di tengah masyarakat tentang independensi Pansel dalam bekerja. Potensi keberpihakan yang berlebih pada aparat penegak hukum disinyalir sedang terjadi pada proses seleksi kali ini. Sederhananya, Pansel seperti meyakini sebuah “mitos” yang sebenarnya keliru terkait adanya keharusan aparat penegak hukum mengisi struktur Komisioner KPK," kata ICW dalam keterangan tertulisnya, Kamis (8/8).
ADVERTISEMENT
Antam Novambar dan Ketut Sumedana tak Lolos
Beberapa nama besar tak lolos dari seleksi Capim KPK. Mereka adalah mantan Wakil Kepala Bareskrim Polri Komjen (Purn) Antam Novambar; Budiman Tanuredjo (mantan Pemred Kompas/wartawan); Cahya Hardianto Harefa (Sekjen KPK); hingga Ketut Sumedana (Kepala Kejaksaan Tinggi Bali).
Tahapan Seleksi Berikutnya, Libatkan BIN hingga PPATK
Setelah tes tertulis, Capim dan Cadewas KPK akan mengikuti profile assesment.
Tahapan itu akan dilakukan pada 28–29 Agustus 2024 mendatang. Untuk tahapan ini, Ketua Pansel Capim dan Dewas KPK Muhammad Yusuf Ateh mengungkapkan bahwa selain meminta masukan masyarakat, pihaknya juga melibatkan sejumlah lembaga negara, mulai dari BIN, KPK, Polri, hingga PPATK.
"Tentu kami juga meminta masukan ya, clearance dari lembaga pemerintah seperti BIN, KPK, kemudian PPATK, Polri, dan sebagainya," ujar Ateh saat konferensi pers di Kementerian Sekretariat Negara, Kamis (8/8).
ADVERTISEMENT
Menurutnya, masukan dan tanggapan dari masyarakat juga akan dipertimbangkan Pansel. Seperti pengaduan hukum atau dukungan masyarakat.
"Jadi kami lihat dulu dan kami verifikasi dan kalau memang itu benar-benar pengaduannya katakanlah bisa kita katakan benar dan valid, tentu akan sangat bermanfaat bagi kami untuk melakukan seleksi," jelas dia.