Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Yang Perlu Diketahui Tentang Andi Widjajanto, Gubernur Baru Lemhannas
22 Februari 2022 8:17 WIB
·
waktu baca 5 menit
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi telah melantik Andi Widjajanto sebagai Gubernur Lemhannas pada Senin (21/2). Dia menggantikan Agus Widjojo yang sudah dilantik menjadi Duta Besar Indonesia untuk Filipina.
ADVERTISEMENT
Andi dilantik di Istana Kepresidenan Jakarta. Andi dilantik bersamaan dengan pelantikan Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo.
Pelantikan Andi sesuai dengan Keputusan Presiden RI Nomor 21 P Tahun 2022 yang dibacakan oleh Deputi Administrasi Setneg Nanik.
"Mengangkat Saudara Andi Widjajanto sebagai Gubernur Lemhannas terhitung sejak saat pelantikan. Diberikan hak keuangan dan administrasi setingkat menteri," ujar Nanik saat membacakan petikan Keppres, Senin (21/2).
Setelah Keppres dibacakan, Presiden Jokowi memandu sumpah Andi. Setelah pembacaan sumpah, lagu Indonesia Raya dikumandangkan.
Setelahnya, Jokowi memberikan ucapan selamat kepada Andi Widjajanto diikuti pejabat yang hadir, mulai dari Wapres Ma'ruf Amin, Menko Polhukam Mahfud MD, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Mendag M. Luthfi.
Siapa Andi Widjajanto?
Andi Widjajanto lahir pada 3 September 1971. Ia adalah putra dari Mayjen TNI (Purn) Theo Syafei, mantan Pangdam IX/ Udayana yang juga merupakan politikus senior PDIP dan dekat dengan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
ADVERTISEMENT
Andi lulus dari Universitas Indonesia jurusan Hubungan Internasional pada 1996. Ia kemudian menempuh pendidikan di sejumlah kampus internasional dan mendapat gelar sarjana dari School of Oriental dan African Studies University of London.
Ia juga meraih Master of Sciences dari London School of Economics, sekaligus Master of Sciences dari Industrial College of Armed Forces, Washington DC, Amerika Serikat pada 2003. Andi pernah menjadi dosen tetap FISIP di Universitas Indonesia.
Andi pernah tercatat sebagai koordinator di Gerakan Non Blok Study Center dan juga aktif sebagai peneliti di jurusan HI, FISIP UI. Andi juga tercatat sebagai Dewan Editor pada jurnal politik internasional Global.
Ia juga sempat bekerja sebagai Managing Director di PACIVIS, Center for Global Civil Society Studies Universitas Indonesia hingga jabatan Direktur Eksekutif pada PACIVIS dan Direktur Ekonomi Pertahanan di Institut Pertahanan dan Studi Keamanan - UI.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ia juga memiliki beberapa keterlibatan di komunitas epistemik. Misalnya pada 2000, Andi merupakan anggota Delegasi Indonesia dalam "ASEAN plus Three Forum Pemimpin Muda" yang menyajikan sebuah makalah akademis "The Positif Perdamaian untuk Asia Timur".
Selain itu kiprahnya di dunia hubungan internasional dan kajian militer terus berlanjut.
Ia juga menjadi dosen di Sekolah Strategi Perang Semesta, SESKOAD untuk mengkoordinasikan aa kuliah tentang Modul postur pertahanan Indonesia, dan anggota DoD Task Force for Defense White Paper 2007 untuk merumuskan Defense White Paper di Indonesia 2007.
Orang Dekat Jokowi
Andi merupakan menjadi koordinator tim 11, tim yang diminta Megawati Soekarnoputri membuat kajian soal capres potensial yang diusung PDIP di 2014.
Setelah PDIP resmi mengusung Jokowi, Andi menjadi salah satu lingkaran terdekat Jokowi. Ia kerap memberi berbagai masukan dan menemani Jokowi saat kampanye. Di Tim Kampanye Nasional 2014, Andi menjadi sekretaris TKN.
ADVERTISEMENT
Jokowi menang pilpres. Andi kemudian ditunjuk menjadi Sekretaris Kabinet di periode pertama Jokowi. Ia menjabat Seskab dari 2014 hingga 2015. Andi kemudian digantikan oleh Pramono Anung.
Dicopot dari Seskab, Andi tetap menjadi lingkar dekat Jokowi. Ia sering dimintai masukan secara pribadi maupun melalui KSP karena Andi menjabat Penasihat Senior KSP.
Ketika Jokowi maju untuk kali kedua di 2019, Andi tetap terlibat dalam pemenangan Jokowi. Meski tidak masuk dalam struktur Tim Kampanye Jokowi, Andi dengan kelompok relawan Cakra-19 dan Bravo-V aktif memberi masukan pada Jokowi dan tim kampanye. Ia pun kerap melakukan penggalangan relawan.
Andi sering dimintai masukan terkait pertahanan dan militer, dua isu yang memang menjadi keahliannya. Setelah Jokowi menang di 2019, ia tetap sering diminta membuat kajian soal berbagai isu. Kini, ia juga memimpin sebuah lembaga riset, LAB-45. Hingga akhirnya Jokowi menunjuk Andi sebagai Gubernur Lemhannas.
ADVERTISEMENT
Punya Kekayaan Rp 16 M
Pada saat menjabat Seskab, Andi pernah melaporkan harta kekayaannya ke KPK.
Berikut rinciannya:
KPK mencatat total harta Andi Widjajanto Rp 11.571.799.767 dan USD 310.000 atau sekitar Rp 16 M.
Arahan Jokowi ke Andi Widjajanto
Setelah dilantik, Andi Widjajanto menyampaikan arahan Jokowi padanya. Apa saja?
"Arahan dari Bapak Presiden adalah melakukan penguatan transformasi Lemhanas sehingga sesuai dengan tantangan geopolitik abad ke-21," kata Andi.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya transformasi, Andi menuturkan, Lemhannas diharapkan dapat mencetak kepemimpinan nasional hingga membuat kajian yang bisa membantu presiden menangani isu-isu terkini.
"Sehingga Lemhannas bisa menjalankan fungsinya sebagai lembaga pendidikan untuk mencetak kepemimpinan nasional serta menjadi dapur kajian strategis bagi Presiden untuk isu-isu lokal regional dan global," ucapnya.
"Serta Lemhannas menjalankan fungsinya untuk melakukan pemantapan nilai-nilai kebangsaan," imbuh Andi.
Arahan dari Megawati
Andi juga mengungkapkan sebelum dilantik Jokowi, ia mendapatkan arahan dari Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri untuk memimpin Lemhannas berlandaskan ideologi Pancasila.
"Sebelum saya menjabat, saya juga mendapat arahan dari Presiden ke-5, Ketua Dewan Pengarah BPIP; Ketua Dewan Pengarah BRIN Ibu Megawati Soekarnoputri agar menjalankan amanat sebagai Gubernur Lemhannas ini dengan tetap berpegang kepada ideologi Pancasila 1 Juni," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ia menambahkan Megawati berpesan agar Lemhannas mampu menjalankan gagasan Bung Karno hingga tokoh bangsa lainnya.
"Lalu berusaha untuk menampung gagasan gagasan besar Bung Karno bersama dengan pemikiran strategis tokoh-tokoh bangsa sebagai pijakan Lemhannas untuk bergerak ke depan dan akhirnya merancang proyeksi geopolitik Indonesia raya menuju Indonesia 2045 yang disegani di tataran regional dan global," tutup Andi.