Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Yang Perlu Diperhatikan saat Silaturahmi Lebaran: Jaga Lisan
31 Maret 2025 22:40 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Lebaran Idul Fitri menjadi momentum untuk bersilaturahmi dengan kerabat. Namun ada yang perlu diperhatikan saat bersilaturahmi ini, jaga lisan.
ADVERTISEMENT
"Saat momentum mudik lebaran; bertemu dengan keluarga, dan sanak saudara, tujuan utamanya adalah silaturahim, merekatkan hubungan kekeluargaan. Akan tetapi, tujuan mulia silaturahim bisa sirna hanya karena lisan yang tak terjaga," kata Ketua MUI Pusat KH Asrorun Niam dalam ceramah Idul Fitri di Masjid Baitul Hasib Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Senin (31/3).
Menurut Niam, menjaga lisan adalah bagian dari taruhan integritas kita.
"Dengan cara tidak menjelek-jelekkan orang lain, tidak menyakiti perasaan orang lain, tidak melakukan body shaming kepada orang lain, dan tidak menghina orang lain. Karena orang yang menghina belum tentu ia lebih mulia di hadapan Allah," beber dia.
Mengutip surat Al Hujurat ayat 11 yang artinya:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.
Kemudian, lanjut Niam, dalam konteks era digital seperti hari ini, kemampuan menjaga lisan dapat termanifestasikan dalam kehati-hatian kita dalam produksi konten di media digital.
ADVERTISEMENT
"Khususnya media sosial, meliputi komentar, like, subscribe, dan penyebaran konten-konten yang berisi hoaks, fitnah, ghibah, dan hal-hal yang tidak sejalan dengan ketentuan agama serta bisa jadi merugikan orang lain," jelasnya.
Kata Niam, tidak jarang muncul masalah yang bisa mengganggu harmoni, bahkan mencelakakan diri, karena bermula dari lisan yang tak terjaga.
"Karena lisan dan jempol yang tidak terkontrol, bisa menjerumuskan seseorang ke dalam dosa dan hina, bahkan bisa berhadapan dengan hukum dan berakhir di penjara," tutup dia.