Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Yang Perlu Kamu Tahu soal Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior
4 Mei 2024 9:20 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Seorang taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP ) Jakarta bernama Putu Satria Ananta Rustika (19) tewas dianiaya seniornya pada Jumat (3/5) pagi. Korban mengalami sejumlah luka lebam di tubuhnya.
ADVERTISEMENT
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, mengatakan, ditemukan luka bekas kekerasan di bagian sekitar ulu hati.
"Ada luka bekas kekerasan ya. Di bagian sekitar ulu hati. Buka benda tumpul, luka tumpul," kata Gidion kepada wartawan di lokasi, Jumat (3/5).
Peristiwa itu terjadi pada Jumat pagi sekitar pukul 08.00 WIB. Aksi penganiayaan itu diduga dilakukan di kamar mandi STIP.
"Pada saat diperiksa klinik kesehatan di sekolah setempat sudah dalam kondisi tidak bernadi. Nadinya sudah berhenti mungkin sudah ada tanda-tanda hilangnya nyawa," tuturnya.
Senior Ditangkap
Pelakunya sudah ditangkap, namun belum diketahui ada berapa orang yang terlibat dugaan kekerasan ini. Termasuk apakah ada korban lain. Pelaku yang diamankan adalah seniornya.
ADVERTISEMENT
"Sementara masih dilakukan pemeriksaan ya nanti ada mengerucut mengarah pada siapa yang melakukan kekerasan terhadap korban," ujar Kapolres.
Polisi belum mengungkap identitas pelaku yang ditangkap.
BPSDM Kemenhub Angkat Suara soal Kasus Kekerasan di STIP Jakarta
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Perhubungan (BPSDMP) buka suara terkait tewasnya Putu Satria Ananta Rustika (19), taruna STIP asal Bali yang tewas diduga dianiaya seniornya pada Jumat (3/5) pagi.
BPSDMP menyampaikan akan membentuk tim untuk melakukan investigasi internal mengenai insiden ini.
Berikut keterangan BPSDMP yang diterima kumparan.
Terkait dengan dugaan terjadinya tindak kekerasan taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, bersama ini kami sampaikan penjelasan sebagai berikut :
1. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Perhubungan (BPSDMP) sangat menyesalkan terjadinya dugaan tindakan kekerasan di STIP Jakarta dan menyampaikan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Taruna Putu Satria Ananta Rustika, pada hari Jumat, 3 Mei 2024.
ADVERTISEMENT
2. BPSDMP telah memerintahkan Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut (PPSDMPL) untuk segera ke lokasi dan membentuk tim untuk melakukan investigasi internal mengenai insiden ini.
3. Plt. Kepala BPSDM Perhubungan akan mengambil langkah secara internal terhadap unsur-unsur pada kampus yang harus dievaluasi sesuai ketentuan yang berlaku sehingga peristiwa tindak kekerasan ini tidak terjadi lagi.
4. BPSDMP meminta STIP Jakarta untuk mengambil langkah-langkah percepatan untuk mengusut kejadian ini dan menyerahkan penanganan kasus ini kepada pihak Polres Jakarta Utara untuk diproses sesuai hukum yang berlaku.
5. Untuk terduga taruna pelaku, BPSDM Perhubungan akan langsung mencopot statusnya sebagai taruna agar tidak mengganggu proses hukum. Sementara bagi manajemen kampus dalam berbagai tingkatan yang terkait dan bertanggung jawab dan kooperatif terhadap proses penyidikan yang dilaksanakan Kepolisian sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
ADVERTISEMENT
6. Selanjutnya, Plt. Kepala BPSDMP menginstruksikan seluruh Kampus di lingkungan BPSDM Perhubungan agar lebih meningkatkan pengawasan secara ketat seluruh kegiatan taruna dan pembinaan baik secara edukasi maupun peningkatan moral taruna-taruni sekolah tinggi di bawah pembinaan Kemenhub untuk mencegah terulangnya kejadian tersebut ke depan sesuai dengan peraturan pola pengasuhan.
Keluarga Minta Autopsi Taruna
Ada luka lebam di tubuh korban, keluarga pun meminta RS Polri Kramat Jati melakukan autopsi.
"Hari ini autopsi belum dilakukan, rencana akan dimulai besok. Kami keluarga masih kedatangan tamu dari STIP juga yang turut berduka atas peristiwa ini," kata perwakilan keluarga Putu, Tumbur Aritonang kepada wartawan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (3/5) malam.
Autopsi, lanjut Tumbur, perlu dilakukan untuk mengungkap penyebab kematian. Selain itu, hasil autopsi juga akan dijadikan sebagai barang bukti dalam kasus ini.
ADVERTISEMENT
Keluarga Taruna Korban Kekerasan STIP: Pelaku Harus Diadili, Jangan Ditutupi
Pihak keluarga meminta pelaku diadili dan kasus ini tak ditutup-tutupi.
"Harapan terbesar dari keluarga korban adalah keadilan. Jadi pelaku siapa pun itu, berapa orang, harus diadili seadil-adilnya, enggak ada yang ditutup-tutupi, baik itu oleh instansi atau siapa pun pihak yang terkait," kata perwakilan keluarga Putu, Tumbur Aritonang kepada wartawan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (3/5) malam.
"Kita buka ini selebar-lebarnya agar kejadian seperti ini tidak terulang. Harapan keluarga cuma itu," sambungnya.
Tumbur juga meminta kasus ini diproses secara terang benderang agar keluarga bisa ikhlas atas meninggalnya Putu.
Ketua STIP Minta Maaf
Ketua STIP (Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran) Ahmad Wahid menyampaikan permintaan maaf dan berbelasungkawa atas tewasnya taruna STIP Jakarta, Putu Satria Ananta Rustika (19). Korban diduga dianiaya seniornya dan telah ditangkap polisi.
ADVERTISEMENT
"Menyampaikan rasa prihatin, belasungkawa, dan kita sampaikan juga ini prosesnya sudah ditangani oleh Polres Jakarta Utara. Intinya pihak keluarga menyampaikan penyesalan akan kejadian ini dan kami memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada mereka. Dan, ya keluarga memahami apa yang sudah kami jelaskan terkait dengan itu," kata Ahmad di Jakarta, Jumat (4/5).
Ahmad akan melakukan evaluasi sehingga insiden yang sama tak terjadi lagi. Dia akan memperketat pengawasan terhadap area yang tak terpantau.
"Saya kira kita akan lakukan evaluasi perbaikan, mana spot-spot yang masih kurang dalam hal pemantauan akan kita lakukan perbaikan," jelasnya.