Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Yang Sejauh Ini Diketahui soal Kiai NU Diserang di Rengasdengklok
13 Agustus 2024 8:07 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Rais Syuriah NU Bekasi, Ikhsan Nudin Al Badawi, dan rombongannya diserang oleh massa tak dikenal di Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, pada Sabtu malam (10/8).
ADVERTISEMENT
Selain Ikhsan, terdapat dua orang lain yang terluka. Mobil Ikhsan, Mitsubishi Pajero B 1870 FLS, turut dirusak.
Ketua GP Ansor Karawang, Ahmad Syahid, menuturkan rombongan tersebut merupakan pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Cikarang, Kabupaten Bekasi, yang datang ke Karawang guna memenuhi undangan acara di Ponpes Al-Baghdadi Rengasdengklok.
"Mereka awalnya diarahkan dulu ke titik kumpul di Ponpes Manbaul Ulum. Kemudian saat lagi jalan menuju lokasi acara, tiba-tiba diadang massa di jalan secara anarkis. Kaca mobil dirusak sampai hancur, anggota Banser dan santri yang mengawal juga dipukuli seperti maling," kata Syahid kepada kumparan.
Pihaknya mengaku tak mengetahui apa yang menjadi motif penyerangan itu. "Semalam setelah kejadian sudah melapor di Polsek, ini masih kita pantau perkembangannya," katanya.
ADVERTISEMENT
Kata Kapolsek Rengasdengklok
Kapolsek Rengasdengklok, AKP Edi Karyadi, menjelaskan bahwa peristiwa tersebut terjadi di Jembatan Taman Siska, Dusun Warungdoyong, Desa Rengasdengklok Selatan, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, pukul 21.15 WIB, Sabtu (10/8).
"Pengadangan, penganiayaan, serta pengrusakan kendaraan mobil NU Rais Syuriah Kabupaten Bekasi," kata Edi kepada kumparan, Senin (12/8).
"Sudah dilakukan pemeriksaan visum et repertum," lanjutnya.
Kasus Penyerangan Rombongan Kiai NU di Rengasdengklok Naik Penyidikan
Kasus penyerangan Rais Syuriah NU Bekasi, Ikhsan Nudin Al Badawi dan rombongannya oleh massa tak dikenal di Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, pada Sabtu malam (10/8), naik ke penyidikan.
Sejauh ini, ada 1 terduga pelaku yang identitasnya dikantongi polisi.
"Baru satu orang (terduga pelaku), kita masih dalami peran yang lain terkait perusakan," ungkap Kasat Reskrim Polres Karawang, AKP M. Nazal Fawwaz, saat dihubungi kumparan, Senin (12/8).
ADVERTISEMENT
Adapun terkait motif, pihaknya belum bisa mengungkap karena hal itu masih dalam pokok perkara pemeriksaan.
"Terkait motif saya mohon waktu dulu. Nanti biar kita buka pas sudah ada penetapan (tersangka)," sambungnya.
Polisi, kata dia, juga sudah melakukan pemanggilan terhadap saksi-saksi terkait dan meminta keterangan dari saksi ahli.
Gus Yahya Minta Penyerang Rombongan NU di Rengasdengklok Segera Diproses Hukum
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, mengatakan pihaknya telah memerintahkan PWNU Jawa Barat dan PCNU Karawang untuk melapor ke polisi terkait kejadian tersebut.
"Alhamdulillah sekarang kepolisian sedang memproses," kata Gus Yahya di Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), Senin (12/8).
Gus Yahya juga berharap kepada pihak kepolisian untuk menindak para pelaku yang melakukan penyerangan terhadap rombongan Rais Syuriah NU Bekasi tersebut.
ADVERTISEMENT
"Dan kami minta supaya setelah teridentifikasi pelaku-pelakunya agar segera ada tindakan hukum yang jelas, yang persuasif, untuk mencegah agar masalah ini tidak berlarut-larut yang memungkinkan menjalar menjadi masalah yang lebih besar," ucapnya.
Hal ini, kata dia, agar peristiwa tersebut segera terang.
Gus Yahya Minta Banser-Ansor Tahan Diri soal Kiai NU Diserang di Rengasdengklok
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, mengimbau GP Ansor dan Banser menahan diri dan tidak bertindak sendiri dalam kasus penyerangan di Karawang itu.
Gus Yahya meminta untuk mempercayakan pengusutan kasus tersebut sepenuhnya kepada pihak kepolisian.
"Tidak boleh bertindak sendiri-sendiri. Tidak boleh melakukan reaksi apa pun. Semua harus disiplin untuk taat kepada hukum. Begitu juga kepada, warga NU pada umumnya," kata Gus Yahya di Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surabaya, Senin (12/8).
ADVERTISEMENT
"Saya mengimbau agar juga melakukan cooling down terhadap masalah ini. Kita tahu ada kelompok-kelompok yang berbeda, yang berseberangan dalam soal ini," lanjutnya.