Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Yang Sudah Diketahui dari Kasus Jenazah Bayi Ditinggal di RS Sumber Waras
31 Desember 2024 8:19 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
Orang tua berinisial H tega meninggalkan bayinya yang masih berusia 5 bulan di RS Sumber Waras, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, pada Sabtu (28/12). Orang tua bayi sempat membawa ke rumah sakit untuk berobat, tapi ditinggal, sang bayi lalu meninggal.
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menjelaskan kasus bermula ketika orang tua dari bayi datang ke rumah sakit dengan tujuan untuk mengobati bayinya yang sedang sakit.
Usai mengantar bayinya, mereka kemudian pergi dari rumah sakit untuk mencari biaya pengobatan senilai Rp 3,6 juta.
Dokter rumah sakit sempat melakukan penanganan kepada bayi tapi nyawa dari bayi tak tertolong. Pasca kejadian, pihak rumah sakit pun mencari keberadaan orang tua dari bayi tapi keberadaannya tak diketahui.
"Bayi laki-laki tersebut meninggal dunia dan ketika pihak rumah sakit mencari orang tua dari mayat bayi laki-laki tersebut tidak ditemukan," kata dia melalui keterangan yang diterima pada Minggu (29/12).
Namun, Ade tak menyebutkan penyakit bayi itu sampai harus mendapat tindakan serius dari dokter dan akhirnya meninggal.
ADVERTISEMENT
Pihak rumah sakit, sambung Ade, sempat menghubungi nomor telepon yang didaftarkan orang tua korban tapi saat dihubungi nomor telepon tersebut ternyata milik orang lain. Pihak rumah sakit juga sempat mendatangi rumah kontrakan orang tua bayi tapi mereka tak lagi mengontrak di sana.
Kasus itu, kata Ade, sudah dilaporkan ke Polsek Grogol Petamburan dan sedang diselidiki. Orang tua dari bayi sedang dalam pencarian.
Nomor Telepon Milik Tetangga
Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan AKP Aprino Tamara mengatakan, nomor telepon yang tercantum dalam pendaftaran pasien ternyata bukan milik H. Nomor HP itu rupanya milik tetangga yang ikut mengantar ke umah sakit.
“Belum (diketahui identitas orang tua). Belum juga, tidak ada kita ketemukan identitas sama sekali karena pas pendaftaran pun dia cuma hanya menyebutkan nama dan tidak ada meninggalkan KTP ataupun lain sebagainya,” ucap Aprino kepada kumparan pada Senin (30/12).
ADVERTISEMENT
“Nah, awalnya dia sudah daftar dengan nomor, ada nomor tercantum. Nomor tersebut lah dihubungi sama pihak rumah sakit yang ternyata nomor tersebut adalah nomor dari tetangga yang ngantar dia tadi,” tambah dia.
Tinggal di Kontrakan, Tak Kenal Tetangga
Orang tua yang meninggalkan jenazah bayinya di Rumah Sakit Sumber Waras tinggal di sebuah kontrakan petak. Tetangga juga tak mengenal sosok mereka.
Hal ini dijelaskan oleh Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan, AKP Aprino Tamara. Menurutnya, tempat tinggal mereka di daerah Jelambar, Jakarta Barat itu sangat sederhana.
“Iya kontrakan petakan gitu. Ya bagaimana ya ngomongnya? Sangat sederhana lah,” jelasnya kepada kumparan, Senin (30/12).
Menurut Aprino, ada kemungkinan kedua orang tua ini tidak mampu membayar biaya rumah sakit anaknya.
ADVERTISEMENT
“Benar, benar (mungkin kondisi ekonomi sulit). Sampai ke sana lah arahnya. Karena dia sudah kebingungan,” ucapnya.
Kedua orang tua bayi ini mengantarkan anaknya yang sakit bersama tetangganya. Tapi, tetangga ini ternyata juga tak mengenal sosok orang tua ini.
“Gak kenal, jadi dia ini sangat tertutup, baru dua bulan tinggal di situ,” ujar Aprino.
“Selama ini (tetangga) sering interaksi, cuma enggak yang tiap hari gitu loh. Karena mungkin sudah kepepet kan karena anaknya sudah benar-benar parah kemaren kondisinya itu,” tambahnya.
Tak Bisa Klaim BPJS
Orang tua yang meninggalkan jenazah bayinya di Rumah Sakit Sumber Waras rupanya sempat ingin mengeklaim BPJS untuk pengobatan anaknya. Namun, ditolak.
Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan, AKP Aprino Tamara, menyebut hal itu yang diduga pemicu mereka meninggalkan jenazah anaknya.
ADVERTISEMENT
“Setelah di sana, pada saat itu, di sana dia mencoba untuk mengeklaim untuk menggunakan BPJS-nya. Ternyata tidak diterima BPJS tersebut yang artinya dia harus membayar di situ,” kata Aprino kepada kumparan, Senin (30/12).
“Pada saat tersebut berproses dan anaknya juga, almarhum ini lagi dirawat, orang tuanya memang sempat menyampaikan kepada perawat lah ataupun dari pihak rumah sakit sempat lah menyampaikan bahwa lagi mencoba mencari pinjaman uang,” sambungnya.
Setelah anaknya yang baru berusia 5 bulan itu dinyatakan meninggal dunia, orang tua pergi dan tidak diketahui keberadaannya.
“Bayi tersebut meninggal ya kan? Selanjutnya diberitahukan lah kepada orang tuanya tadi, selanjutnya orang tua tersebut bilang ya saya mau ngurus ke depan, maksudnya tuh ke resepsionis, intinya mau membayar lah untuk membawa jenazahnya,” jelas Aprino.
ADVERTISEMENT
“Baru pada jam 6 kok enggak dateng-dateng orang ini. Dicari tahu dikelilingi lah serumah sakit. Gak diketemukan,” sambungnya.
Demam Tinggi dan Kejang-Kejang
Polisi menyebut, bayi usia lima bulan yang ditinggal orang tuanya di Rumah Sakit Sumber Waras, Jakarta Barat, dibawa dalam keadaan demam tinggi dan kejang-kejang sebelum meninggal dunia.
“Dari keterangan dokter sudah jelas bahwa memang dia meninggal kan kita tahu kan bahwa dateng itu sudah posisinya demam tinggi, terus sudah kejang-kejang gitu lho,” ucap Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan, AKP Aprino Tamara kepada kumparan, Senin (30/12).
Ia juga menjelaskan bahwa hasil visum yang dilakukan RSCM tak menunjukkan tanda-tanda kekerasan.
“Udah, udah (divisum), enggak ada tanda-tanda kekerasan,” tuturnya.
Akan Diautopsi
Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan, AKP Aprino Tamara, menyebut jenazah bayi 5 bulan yang ditinggal orang tuanya di Rumah Sakit Sumber Waras, Jakarta Barat, akan diautopsi.
ADVERTISEMENT
“Dengan hasil visum yang keluar ini kan agak rancu bahasanya, jadi belum bisa diterangkan penyebab kematiannya kenapa. Kalau dari diautopsi baru bisa dijelaskan, penyebabnya kenapa? Apakah ada benda tumpul, kekerasan benda tumpul, atau apa pun yang lain-lainnya, penyakit dalam,” ujarnya kepada kumparan, Senin (30/12).
“Nah makanya ini saya baru mau minta autopsi hari ini,” ujarnya.
Setelah diautopsi, bayi tersebut akan langsung dimakamkan tanpa menunggu orang tuanya.
“Nggak, kalau itu kita enggak nunggu (orang tua) itu. Nanti kalau memang sudah autopsi, gak perlu lagi, langsung kita kuburkan. Nanti kita koordinasi sama rumah sakit,” ujarnya.