Yang Sudah Diketahui dari Kericuhan di Dago Elos

16 Agustus 2023 7:32 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi warga Dago Elos bakar ban di Jalan Dago, Kota Bandung, pada Senin (14/8/2023). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Aksi warga Dago Elos bakar ban di Jalan Dago, Kota Bandung, pada Senin (14/8/2023). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Warga Dago Elo berdemo dan memblokir Jalan Ir. H. Juanda, Kota Bandung. Aksi tersebut bahkan sempat berujung ricuh pada Selasa (15/8) dini hari. Polisi bahkan menembakkan gas air mata untuk membubarkan warga yang sempat melemparkan batu ke arah mereka.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, sekitar pukul 00.15 WIB situasi sudah konfusif. Ruas jalan yang sempat ditutup sudah dibuka lagi dan dapat dilalui kendaraan.
Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono, menjelaskan peristiwa ini berawal saat polisi menerima informasi adanya penutupan jalan oleh warga.
Polisi kemudian mendatangi lokasi dan dilakukan proses mediasi dengan warga. Namun, ketika proses mediasi sedang dilakukan, tiba-tiba ada sekelompok orang yang melakukan pelemparan ke arat petugas sehingga polisi memukul mundur massa dengan menggunakan gas air mata dan water cannon.
"Kami yakinkan bukan dari kami, lemparan itu terjadilah chaos mereka melempar petugas dan melempar batu, akhirnya karena situasi sudah tidak kondusif akhirnya kita lakukan pendorongan," kata Budi kepada wartawan pada Selasa (15/8).
ADVERTISEMENT
Usai massa dipukul mundur, ruas jalan yang sempat dipenuhi oleh baru berserakan mulai dibersihkan. Ban yang sempat dibakar oleh massa juga sudah dipadamkan.

Asal Mula Masalah

Suasana di Dago Elos, Kota Bandung, pada Selasa (15/8) usai kericuhan. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Salah seorang warga, Rio, mengungkapkan aksi itu dilakukan sebagai bentuk kekecewaan warga pada aparat kepolisian. Hal itu bermula ketika warga melapor ke polisi soal dugaan penipuan yang dilakukan oleh seseorang--mengeklaim menjadi pemilik dari lahan yang ditempati oleh warga--.
"Jadi kami warga melaporkan penipuan yang menggugat warga," kata dia kepada wartawan.
Namun demikian, laporan yang dilayangkan tersebut tak kunjung ada kejelasannya. Maka dari itu, warga memutuskan untuk menggelar aksi di Jalan Dago. Dia juga menyebut pemblokiran jalan akan terus dilakukan oleh warga hingga memperoleh keadilan.
ADVERTISEMENT
Namun hal itu dibantah oleh polisi. Kombes Budi Sartono menyebut pihaknya tak menolak laporan, hanya meminta agar alat bukti yang dijadikan bahan laporan dilengkapi dulu.
"Tadi itu sudah datang ke Polrestabes, dari kita sebenarnya bukan menolak, dari kita tadi adalah untuk membawa kembali alat bukti yang bisa disampaikan," kata Budi kepada wartawan pada Selasa (15/8).
Menurut Budi, diduga ada kesalahpahaman dari warga sehingga memicu aksi pemblokiran di Jalan Dago dan bakar ban hingga berujung kericuhan. Dia juga menduga ada kelompok tertentu yang memang jadi pemantik terjadinya kericuhan. Tak tak disebutkan kelompok yang dimaksud.
Sementara terkait dengan masalah status lahan warga yang jadi pokok masalah, Budi enggan berkomentar lebih jauh. Dia menilai hal itu merupakan ranah dari institusi terkait, yakni pengadilan untuk menentukannya.
ADVERTISEMENT

4 Warga Luka, 7 Orang Ditangkap

Pintu warga Dago Elos rusak ditendang polisi. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Akibat kerusuhan ini, 4 warga Dago Elos terluka. Sementara itu, ada 7 orang yang ditangkap. Mereka terdiri dari warga, tim kuasa hukum, hingga mahasiswa.
"Warga yang luka itu ada 4, dan sekitar 7 yang masih ditahan termasuk satu dari tim kuasa hukum advokasi Dago," kata Kuasa Hukum dari Dago Melawan, Hery Pramono, ketika ditemui di Dago Elos, pada Selasa (15/8).
Jumlah korban kemungkinan masih akan bertambah seiring terus dilakukannya proses pendataan. Hery belum mengetahui secara pasti luka yang diderita oleh korban. Sebagai tindak lanjut, polisi akan melakukan pendampingan hukum terhadap mahasiswa, warga, dan kuasa hukum yang ditahan oleh polisi.
"Kita sedang pendampingan teman-teman yang tertangkap, terus ya ada beberapa langkah hukum yang kita mungkin belum bisa dikeluarkan hari ini," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah video rekaman CCTV yang beredar, terlihat polisi juga merangsek masuk ke rumah warga. Polisi-polisi itu mendobrak dan juga menggebrak pintu warga sambil berteriak-teriak. Di dalam rumah, ada anak kecil yang terbangun dari tidurnya.
Kombes Budi Sartono, mengaku bakal melakukan penelusuran terkait dengan dugaan adanya pendobrakan pintu rumah warga. Dia akan melakukan pengecekan terlebih dahulu.
"Nanti akan kami telusuri kembali karena kalau kami fokus pada pembukaan jalan," kata dia di Polrestabes Bandung, pada Selasa (15/8).
Begitupun dengan represivitas berupa kata kasar yang diucapkan dan pemukulan yang dilakukan, Budi mengaku bakal melakukan pengecekan terlebih dahulu.
"Nanti pasti dicek dulu seperti apa (tindakan represif)." ucap dia.
"Kepada warga tidak usah khawatir kami tidak akan memasuki rumah-rumah warga ataupun melakukan intimidasi," kata Budi.
ADVERTISEMENT