Yang Sudah Diketahui soal Kasus Kematian Wartawan di Karo

3 Juli 2024 8:19 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi olah TKP kebakaran rumah wartawan Sempurna Pasaribu yang terbakar di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Foto: Polres Tanah Karo
zoom-in-whitePerbesar
Polisi olah TKP kebakaran rumah wartawan Sempurna Pasaribu yang terbakar di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Foto: Polres Tanah Karo
ADVERTISEMENT
Sempurna Pasaribu (47 tahun), wartawan di Kabupaten Karo, Sumut, dan 3 anggota keluarganya tewas dalam insiden kebakaran yang terjadi di rumahnya Jalan Nabung Surbakti, pada Kamis (27/6).
ADVERTISEMENT
Isu yang beredar, rumah Sempurna diduga dibakar usai memberitakan kasus perjudian.
Dewan Pers pun mengungkapkan bahwa mereka telah membentuk tim investigasi untuk menyelidiki kasus kematian Sempurna tersebut.
Anggota Dewan Pers Totok Suryanto menyebut, pihaknya berharap kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk TNI dan Polri.
"Semua itu harus diselidiki maka Dewan Pers telah menurunkan tim, sekaligus kita berharap agar Polri dan TNI juga melakukan investigasi. Nanti kita lihat datanya seperti apa, tentu investigasi ini memerlukan proses dan yang paling penting adalah investigasi dilakukan secara imparsial secara baik dan tentu paling penting, tidak boleh ada pelanggaran apa pun terhadap warga negara kita," kata Totok dalam konferensi pers di kantornya, Selasa (2/7).
Konferensi pers terkait kasus pembakaran wartawan Tribrata TV dan keluarganya di Karo, Sumatera Utara, yang digelar di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Selasa (2/7/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
"Proses penyelidikan masih akan tentu kita lakukan dan tentunya ada pihak-pihak yang kita harapkan juga ikut melakukan penyelidikan dan mengusut kasus ini sehingga terang benderang," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, Totok juga meminta Komnas HAM dan LPSK juga turut berperan melakukan investigasi serta memberikan perlindungan kepada keluarga korban.
Adapun tim yang telah diterjunkan oleh Dewan Pers ke lapangan yakni Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ).
Tim KKJ itu terdiri dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Medan, Ikatan Jurnalis Televisi (IJTI) Sumut, Pewarta Foto Indonesia (PFI) Medan, Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI), dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan.
Menurut Ketua Komisi Pengaduan dan Penegakan Etika Pers Dewan Pers, Yadi Hendriana, KKJ itu diterjunkan begitu ditemukan adanya kekerasan terhadap pers.
"Bahwa ini Dewan Pers sudah mendahului membentuk KKJ, Komite Keselamatan Jurnalis yang memang sudah terbentuk sejak lama. Jadi begitu ada kekerasan terhadap pers, kami langsung terjunkan KKJ," ucap Yadi.
ADVERTISEMENT
Dalam kebakaran ini, ada 4 orang yang tewas, yakni Sempurna Pasaribu (47), Efrida br Ginting (48), Sudi Inveseti Pasaribu (12), dan cucu Sempurna yang masih berusia 3 tahun, Lowi Situngkir.
Pemred Tribrata TV Bicara soal Wartawannya Tewas Terbakar dalam Rumah di Karo
Polisi olah TKP kebakaran rumah wartawan Sempurna Pasaribu yang terbakar di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Foto: Polres Tanah Karo
Pemimpin Redaksi Tribrata TV, Edrin Adriansyah, membenarkan bahwa Sempurna merupakan wartawannya.
"Benar," kata dia melalui sambungan telepon, pada Selasa (2/7).
Edrin mengatakan Sempurna sudah bekerja di Tribata TV sejak 9 bulan lalu. Dia mengenal Sempurna sebagai sosok yang gigih dan pemberani dalam menulis berita di wilayah Karo.
"Jadi, kalau dari pemberitaan dia selama ini dia sosoknya gigih ya, artinya selalu menulis berita yang memang banyak masalah," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Misalnya, Edrin mencontohkan berita soal penebangan kayu liar yang dilakukan di Karo. Berita yang ditulis oleh Sempurna hingga direspons oleh lembaga terkait dan penebangan kayu liar di wilayah Karo dihentikan.
"Dia rutin menulis berita itu sehingga dapat tanggapan dari pihak terkait dan selesai, artinya tidak ada lagi penebangan hutan di sana ketika itu. Itu menarik makanya kita selalu percaya dia. Luar biasa ini," ucap dia.
Kemudian, Sempurna juga memberitakan mengenai narkoba hingga aktivitas judi. Pemberitaan Sempurna terkait judi, diduga menjadi penyebab ia tewas terbakar.
Edrin mengatakan, ia sudah mengingatkan Sampurna untuk berhati-hati terkait pemberitaan judi. Sebab diduga ada oknum aparat yang membentengi aktivitas judi yang diliput Sampurna.
"Saya langsung mengingatkan bagaimana ini kondisi dan situasi, katanya aman nggak ada masalah. Saya sudah ingatkan dan berulang kali bertanya tapi dia mengatakan aman nggak apa-apa nanti mudah-mudahan nggak ada masalah," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Komnas HAM Ikut Selidiki Kasus Kematian Sempurna Pasaribu
Ketua Migrant Care, Anis Hidayah. Foto: Migrant Care
Komnas HAM menyebut akan melakukan penyelidikan kasus tewasnya Sempurna bersama keluarganya tersebut. Ini sesuai dengan rekomendasi Dewan Pers.
"Iya terkait dengan dugaan pembakaran rumah wartawan di Sumut, menurut saya ini persoalan yang serius dan rekomendasi dari Dewan Pers, saya kira penting nanti untuk ditindaklanjuti Komnas HAM, terutama terkait dengan kewenangan untuk melakukan pemantauan atau penyelidikan dalam kasus ini," ujar Koordinator Subkomisi Pemajuan HAM Komnas HAM Anis Hidayah saat dihubungi, Selasa (2/7).
Anis menyebut, kasus ini menunjukkan adanya ancaman bagi warga negara, terutama berkaitan dengan hak kebebasan berekspresi dan berpendapat.
"Itu merupakan salah satu hak dasar, ya, setiap warga negara, yang salah satu di dalamnya adalah terkait dengan kebebasan pers," kata dia.
ADVERTISEMENT
Sempurna Sempat Curhat ke Bosnya soal Berita Judi yang Diduga Dibekingi Aparat
Polisi olah TKP kebakaran rumah wartawan Sempurna Pasaribu yang terbakar di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Foto: Polres Tanah Karo
Pemimpin Redaksi Tribrata TV, Edrin Adriansyah, mengatakan sebelum insiden itu, Sempurna cerita banyak terkait kasus judi yang tengah diliputnya. Termasuk soal oknum aparat yang membekingi.
"Dia cerita banyak ke saya soal itu. Makanya saya selalu bilang hati-hati. Artinya, bahwa yang dilawan atau diberitakan kan pasti akan melawan, tapi, ya, karena dia bilang aman-aman, ya, saya oke, karena dia kan tahu situasi di sana," kta Edrin saat dihubungi, Selasa (2/7).
"Makanya, saya sudah ingatkan sebelum dia menuliskan berita itu dia cerita ada oknum dan sebagainya," tambahnya.
Edrin menerangkan, awalnya Sempurna mendapat keluhan dari seorang pemuda setempat yang berada dekat lokasi perjudian. Pemuda itu mengeluh kepada Sempurna karena tidak dapat 'jatah' dari pemilik perjudian tersebut.
ADVERTISEMENT
Sempurna menyampaikan hal itu ke pengelola judi tersebut. Namun, tidak ditanggapi dengan serius.
"Nah, besoknya ternyata pemuda ini ngadu lagi sama dia [Sempurna] 'Bang, gak ada aku dicuekin lah' begitulah kalimatnya. Dia ngadu lagi sama si Sempurna. Begitu awalnya. Jadi kemudian ternyata si pemuda ini bilang besoknya lagi 'Bang aku cuma dikasih seratus ribu. Tega sekali dia sama aku'. Itu pengakuan dia," tutur Edrin.
Dari kekesalan itulah, pemuda tersebut meminta Sempurna memberitakan tempat judi itu. Sempurna mengiyakan.
"Nah, awalnya dari situ. Nah, jadi diberitakan itu. Jadi sumbernya itu sumber berita itu pemuda setempat itu, narasumbernya," kata Edrin.
Polisi Periksa 16 Saksi Terkait Tewasnya Wartawan di Karo dalam Kebakaran Rumah
Polisi memeriksa 16 saksi terkait terbakarnya rumah wartawan bernama Sempurna Pasaribu (47) di Jalan Nabung Surbakti, Kabupaten Karo, Sumut. Dalam insiden ini, Sempurna beserta 3 anggota keluarganya tewas.
ADVERTISEMENT
“Ada lebih dari 16 saksi yang sudah dimintai keterangan. Kemudian proses terkait autopsi juga sudah dilakukan,” kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi pada Selasa (2/7).
“Penyebab kematian karena terbakar. Kemudian autopsi yang sebelumnya ada isu terkait isunya (istri Sempurna) hamil. Itu hasil autopsi ternyata mengalami penyakit kista. Itu juga sudah dilakukan hasil autopsi sudah keluar,” kata Hadi.
Sayangnya, Hadi tidak merinci siapa saja yang diperiksa itu. Namun, Hadi memastikan sudah memeriksa saksi kunci dalam kasus ini.
"Ada beberapa yang memberikan keterangan sangat utuh dan jernih," kata dia.