Yang Sudah Diketahui Soal Penembakan di Tol Rest Area Tangerang-Merak

3 Januari 2025 6:19 WIB
ยท
waktu baca 6 menit
Ilustrasi penembakan. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penembakan. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
IAR (48) dan RAB (60) jadi korban penembakan di Tol Rest Area Tangerang-Merak B, di Desa Pabuaran, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang. IAR tewas saat mendapat perawatan di rumah sakit, sementara RAB tertolong.
ADVERTISEMENT
Peristiwa ini bermula saat mobil rental Honda Brio milik IAR disewa seorang berinisial AS selama 3 hari, terhitung sejak 31 Desember 2024. Pada 1 Januari 2025, IAR mendapat pemberitahuan bahwa GPS yang dipasang di mobil sewaan itu dicabut.
Ia melakaukan pengejaran, karena curiga mobil akan digelapkan oleh si peminjam. IAR mengejar mobil itu bersama anaknya Rizky Agam, dan sempat menemukan mobil itu di daerah Pandeglang.
Terjadi kejar-kejaran hingga keduanya mampir di rest area, dan di situlah penembakan terjadi. Bagaimana cerita lengkapnya? Berikut kumparan rangkum.

Kronologi Singkat

IAR mencari mobilnya pada pukul 23.00 WIB, tanggal 1 Januari 2025. Ia menelusuri keberadaan mobil Brio itu lewat titik terakhir GPS sebelum dicabut.
ADVERTISEMENT
Titik terakhir mobil itu terdapat di Pandeglang. IAR dan anaknya, Rizky Agam mengejar mobil itu.
"Saat ada notifikasi itu, ayah saya, saya dan abang saya langsung melakukan penelusuran dengan titik akhir di Pandeglang. Dari Rajeg kita langsung ke Pandeglang dan sampai di Pandeglang jam 12 malam. Di sana kita berpapasan dengan mobil tersebut di daerah Saketi, Pandeglang," jelas Rizky.
Sekitar pukul 00.00 WIB, mereka berpapasan dengan mobil Brio. Tapi mobil itu tak lagi dikendalikan AS. Saat itu, Rizky menjelaskan ia melihat seseorang membawa senjata api di mobil itu.
Dari kondisi yang menegangkan tersebut, korban dan dua anaknya tidak berani untuk mengambil tindakan dan memilih membiarkan para terduga pelaku untuk melarikan diri.
ADVERTISEMENT
Ketika kabur, Rizky membuntuti mobil itu. Ternyata mobil itu punya pengawal.
"Ada satu pengawal, mobil Sigra hitam itu dari arah dari Pantai Carita sampai jalan Anyer," katanya.
IAR meminta bantuan polisi untuk mengejar mobil itu. Tapi jajaran kepolisian sektor Cinangka yang diminta bantuan keberatan.
"Minta izin Kapolsek juga keberatan," kata Rizky.
Rizky Agam, salah seorang saksi yang juga anak dari korban IAR (48) kasus penembakan di rest area Tol Tangerang saat ditemui di RSUD Balairaja, Kamis (2/1/2024). Foto: Dok kumparan
Tak mendapat bantuan, IAR dan Rizky meminta bantuan dari Asosiasi Rental Mobil Indonesia (ARMI).
"Kita kejar-kejaran, jaraknya beda 2 sampai 3 kilometer dari mobil itu. Akhirnya mobil itu mampir di rest area, di Indomaret. Jadi kita pas nyampe masuk rest area kita tunggu ARMI," ujarnya.
Tiba di rest area, IAR dan kedua anaknya tidak langsung menyergap pengendara Brio. Mereka menunggu bantuan dari ARMI.
ADVERTISEMENT
Tapi, ketika ARMI menyergap, terjadi keributan.
"Ternyata pas kita lagi sergap pengemudi itu, ada temannya dari mobil yang lain (Sigra) bilang 'saya tembak', karena kita fokus ke pengemudi Brio, kita nggak nyadar, tahu-tahu benar ditembak, sebanyak empat sampai lima kali, kena ayah saya, ayah saya terluka dan meninggal," ucap Rizki.
Selain IAR, satu anggota ARMI berinisial RAB (60) juga terkena tembakan. Usai tertembak, IAR sempat jalan ke Indomaret. Ia lalu jatuh terkapar di minimarket itu, lalu dievakuasi ke RS bersama RAB.
Pengejaran itu berakhir. Rizky fokus mengevakuasi ayahnya ke rumah sakit bersama anggota ARMI. Sementara kakaknya, mendapat informasi bahwa Brio itu dibawa pelaku lalu ditinggalkan di pinggir Tol Balaraja Timur.
ADVERTISEMENT

Penjelasan Kapolsek Cinangka Soal Tolak Beri Pendampingan ke Korban Penembakan

Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan Kurniawan mengklarifikasi soal keberatannya membantu IAR mengejar mobilnya. Padahal, IAR minta bantuan karena ada seseorang membawa senjata api di mobil itu.
Asep mengaku tak menolak permintaan IAR. Tapi, ia malah menanyai dokumen-dokumen pada saat genting itu.
"Tidak pernah ada penolakan, yang ada itu menanyakan dokumen kepemilikan mobil, ya kan, karena mereka bilang itu dari leasing," kata AKP Asep Iwan dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (2/1).
Bahkan, lanjut Asep, pihaknya mencoba membantu untuk membuatkan laporan kepolisian terlebih dahulu agar ada dasar hukum yang kuat, namun korban tidak mampu menunjukkan dokumen kepemilikan.
Keluarga korban IAR (48) kasus penembakan di rest area Tol Tangerang saat ditemui di RSUD Balairaja, Kamis (2/1/2024). Foto: Dok kumparan
Semalam (datang ke Polsek Cinangka) sekitar jam 1 malam. Kita tidak mau gegabah, kalau leasing itu harus ada putusan pengadilan, minimal ada dokumen kepemilikan, tapi (korban) tidak bisa menunjukkan dokumen kepemilikan. Di Polsek Cinangka dibantu oleh anggota untuk buat laporan dulu supaya ada dasar hukum, karena penindakan ini kan ada upaya paksa," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
"Sempat ditawarkan sama anggota saya untuk buat laporan, dengan catatan bawa dokumen (kepemilikan). Kalau mau buat laporan apa yang mau dicatat di situ? Kan dokumennya enggak ada, gitu loh," sambung AKP Asep Iwan.

Polisi Amankan 5 butir Selongsong Peluru Luger dari Lokasi Penembakan di Tangerang

Polresta Tangerang lalu melakukan penyelidikan atas peristiwa itu. Di lokasi kejadian, mereka menemukan 5 butir selongsong peluru.
"Iya ada beberapa barang bukti yang kami amankan, selongsong peluru dan juga mobil Honda Brio milik korban yang sempat dibawa kabur pelaku," kata Kasi Humas Polresta Tangerang, Ipda Purbawa, Kamis, (2/2)
Sementara Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono membeberkan jenis selongsong peluru yang ditemukan.
Ilustrasi proyektil peluru. Foto: Shutter Stock
"Dari hasil olah TKP, pihak kepolisian menemukan barang bukti berupa lima selongsong peluru kaliber 9 mm merek LUGER," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Polisi harus melakukan uji balistik, untuk mengetahui kepemilikan dari peluru itu.
Polisi Buru 4 Terduga Pelaku Penembakan
Sejauh ini, polisi menyebut tengah memburu 4 pelaku penembakan. Kasi Humas Polresta Tangerang, Ipda Purbawa mengatakan, dari hasil pemeriksaan CCTV atau kamera pengawas pengelola Tol Tangerang-Merak dan minimarket yang ada di rest area diketahui pelaku berjumlah 4 orang.
"Ada 4 pelaku berdasarkan pemeriksaan CCTV dan tengah dalam pengejaran," katanya.
Keempatnya melarikan diri menggunakan mobil jenis SUV setelah berhasil melepaskan 5 kali tembakan.
"Mereka naik mobil lain, mobil milik korban yang sempat dibawa ditinggal di Tol Balaraja Timur. Saat ini sedang pengejaran kami," ujarnya.
Polisi Periksa 5 Saksi, dan Periksa Dugaan Keterlibatan Oknum Instansi Negara
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, polisi baru memeriksa 5 orang saksi. Yakni 3 pegawai minimarket, sekuriti rest area dan keluarga korban.
Tidak hanya kelima saksi tersebut, Polresta Tangerang juga akan memeriksa AS, selaku penyewa mobil rental milik IAR (48) yang meninggal usai alami luka tembak dibagian dada, ketika akan mengamankan mobil miliknya yang dibawa pelaku.
"Dalam kasus ini, kami telah melakukan konfirmasi pada penyewa mobil inisial AS, karena pada peristiwa ini mobil telah berpindah tangan dari awalnya di AS. Nantinya, AS akan menjalani pemeriksaan dengan status sebagai saksi dalam kasus tersebut," ujarnya.
Selain itu, seorang saksi sempat mendengar teriakan seorang yang mengaku sebagai oknum aparat negara.
"Iya saya dengar, dia bilang 'saya anggota TNI AU' itu waktu di Saketi, Pandeglang, pada 1 Januari 2025. Waktu dia menakuti kami dan mengeluarkan senjata," katanya saksi Agam Muhammad Nasrudin, di RSUD Balaraja, Tangerang.
ADVERTISEMENT
Terkait hal itu, polisi tengah memeriksanya.
"Kita belum bisa jelaskan ini ada dugaan dengan oknum lain, yang pasti kalaupun ada, kita harus berkoordinasi (dengan instansi lain). Sementara ini, kita masih dalami terus terkait penyelidikan perkara ini," kata Kasi Humas Polres Tangerang, Ipda Purbawa.