Yang Tersisa dari Banjir di Pati: Lumpur dan Puing Bangunan Hancur
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Pantauan di Desa Bulumanis, Kecamatan Margoyoso sudah sejak pagi warga desa tersebut bahu membahu membersihkan rumah mereka yang tertutupi lumpur. Warga juga mulai menyingkirkan puing-puing bangunan.
Desa Bulumanis merupakan salah satu desa paling terdampak banjir. Setidaknya ada 12 rumah yang rusak akibat banjir ini. Beberapa rumah lainnya bahkan hanyut karena terbawa derasnya arus sungai .
Salah satu warga Setiono mengatakan, banjir ini disebabkan lantaran jebolnya tanggul di Sungai Suwatu. Sehingga air melimpah ke daratan.
"Pasca banjir ini kita terus waspada. Jam satuan ambrolnya. Ini mulai bersih bersih. Lumpur tingginya 30 cm. Rumah saya kemasukan air hampir 1 meter," ujar Setiono, Jumat (15/7).
Hal senada juga diungkapkan warga desa lainnya, Endro. Ia mengatakan sejak pagi hari tadi Ia mulai membersihkan puing-puing dan lumpur di rumahnya dengan cangkul dan alat sederhana lainnya.
ADVERTISEMENT
"Ini dengan cangkul. Mandiri saja sekuatnya. Kalau kaya gini mungkin bisa sampai 1 minggu bersihnya," imbuh dia.
Untuk itu ia berharap ada bantuan tenaga tambahan dari para relawan atau tim yang bertugas.
"Ini dengan cangkul. Alat berat sudah datang begitu juga relawan. Tapi belum menyentuh rumah yang rusak. Mungkin masih fokus di fasilitas umum," kata dia.
Untuk diketahui, Bencana banjir melanda Kabupaten Pati Jawa Tengah sejak, Kamis (14/7) dini hari. Banjir setidaknya merendam 6 kecamatan di kabupaten yang dijuluki Bumi Mina Tani itu.
Banjir merendam Kecamatan Pati Kota, Wedarijaksa, Trangkil, Margoyoso, Tayu hingga Sukolilo. Ketinggian banjir bervariasi mulai dari 50 cm hingga 130 cm.