Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Yang Unik dari Kerajaan Angling Dharma: Raja Beristri 4, Setia ke NKRI
24 September 2021 7:05 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Masyarakat dihebohkan dengan munculnya Kerajaan Angling Dharma di Desa Pandat, Kecamatan Mandalawangi, Pandeglang, Banten. Seiring viralnya kerajaan tersebut, sejumlah fakta pun terkuak. Mulai dari sosok sang raja hingga ternyata 'kerajaan' ini setia pada NKRI.
ADVERTISEMENT
Berikut beberapa fakta yang sejauh ini diketahui terkait dengan Kerajaan Angling Dharma tersebut:
Raja Angling Dharma Hanya Julukan
Seorang pria bernama Iskandar Jamaludin Firdaus (70) mengaku sebagai raja Angling Dharma. Iskandar mendapatkan gelar raja dari sebuah mimpi gaib pada tahun 2004.
Namun demikian, juru bicara Iskandar, Ustaz Ali, mengklarifikasi kabar tersebut. Dia mengatakan istilah 'Raja Angling Dharma' hanyalah julukan saja. Kesehariannya, Iskandar ini dianggap sebagai 'orang pintar' sekaligus dikenal sebagai kiai.
Saban hari, banyak orang yang datang ke kediaman Iskandar di Desa Pandat itu. Kediaman Iskandar ini disebut sebagai padepokan.
"Keseharian mah begitu seperti kiai, setiap Minggu zikiran, terus suka latihan kesenian Cimande juga di sini," ujar Ali, saat dihubungi Rabu (22/9).
ADVERTISEMENT
Adapun nama Angling Dharma disebut hanya sebuah siloka atau peribahasa yang melambangkan kedermawanan.
"Itu sih bukan kerajaannya, lebih ke padepokan sebetulnya. Kalau Angling Dharma sebetulnya cuma siloka yang melambangkan kedermawanan karena baginda orangnya sangat dermawan," kata dia.
Salah satu pengikut Iskandar, Aki Jamil, mengatakan sosok Iskandar sangat dermawan. Sering membantu anak yatim, janda dan warga miskin yang ada di sejumlah Kecamatan di Pandeglang. Bahkan, dia juga menginisiasi proyek bedah rumah.
Raja Angling Dharma Punya 4 Istri
Iskandar juga diketahui memiliki 4 orang istri. Dari foto yang diambil beberapa waktu lalu, Iskandar terlihat berpose dengan empat orang perempuan. Namun menurut Ali, keempat perempuan dalam foto itu, semuanya bukanlah istri Iskandar.
Ada salah satu perempuan di foto itu merupakan anaknya. Sayangnya, Ali tak menyebut yang mana saja istri dan anak Iskandar dengan alasan privasi. Sementara satu istri lainnya tak terlihat di foto itu. Ali membenarkan bahwa Iskandar punya empat istri.
ADVERTISEMENT
"Ya beliau punya empat orang istri, tapi yang di foto mah itu cuma ada tiga istrinya. Satunya lagi anaknya. si teteh," kata Ali saat dihubungi, Rabu (22/9).
Menurut Ali, kehidupan rumah tangga Baginda Sultan, sebutan Ali kepada Iskandar, sangat harmonis.
Dua istri tinggal di padepokan, satu istri tinggal di salah satu rumah di Kecamatan Menes yang satunya lagi tinggal di rumah di Tenjolahang, Kecamatan Jiput. Ali tak menyebut istri muda atau tua yang tinggal di padepokan dan di rumah lain di luar padepokan.
"Yang tinggal di padepokan cuma dua, satunya di Kecamatan Menes dan di Tenjolahang. Selama ini hubungan rumah tangganya baik-baik saja," kata Ali.
Tempat Tinggal Menyerupai Istana
Tempat tinggal Iskandar memang hampir menyerupai sebuah istana kerajaan, Tiap bangunan di kompleks padepokan itu terlihat sangat mencolok ketimbang rumah-rumah warga di sekitar.
ADVERTISEMENT
Berikut potretnya:
Raja Angling Dharma Setia ke NKRI dan Pancasila
Ustaz Ali kembali menegaskan bahwa sapaan raja kepada Iskandar hanyalah istilah. Dia meminta publik jangan menganggap serius. Karena, kata dia, Iskandar tidak menciptakan kerajaan dalam tatanan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) dan ideologi negara Pancasila.
Justru menurut Ali, Iskandar itu adalah orang yang sangat setia dengan NKRI dan Pancasila. Ali mengatakan Iskandar dan padepokannya serta santrinya dan juga murid pencak silatnya tidak pernah melakukan perlawanan terhadap pemerintah.
"Kami NKRI, aliran (keyakinan) kami ahli sunnah wal jama'ah. Masing-masing dari kami memakai pin Garuda Pancasila dan di padepokan juga berkibar bendera merah putih," kata Ali.
Ali menegaskan, jika ada tuduhan bahwa padepokan yang dipimpin Iskandar seolah menciptakan negara dalam negara, itu salah. Karena, padepokan Angling Dharma hanya melakukan aktivitas keagamaan, kesenian dan bela diri kebudayaan.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bahkan, struktur organisasinya pun juga sama dengan kerangka organisasi padepokan pada umumnya. Dia juga menegaskan tidak ada hal menyimpang, semacam membuat mata uang sendiri di dalam padepokan. Semuanya masih menggunakan rupiah.
"Jika tidak percaya kami NKRi lihat saja ke sini. Kami tidak membuat uang sendiri, itu mah harus punya mesin sendiri. Mungkin jika kamu buat uang sendiri, kegiatan sosial seperti membangun rumah tidak akan sedikit pasti ratusan yang sudah dibangun," ujar Ali.
Kata Polisi soal Kerajaan Angling Dharma
Kapolres Pandeglang, AKBP Belny Warlansyah sudah melakukan penyelidikan terkait kemunculan Kerajaan Angling Dharma di Desa Pandat, Kecamatan Mandalawangi, Pandeglang, Banten. Apa hasilnya?
"Kita sudah melakukan penyelidikan dan perlu disampaikan ke masyarakat umum, bahwa ini (Angling Dharma) bukan sebuah kerajaan, itu hanya sebuah simbol," kata Belny kepada wartawan, Kamis (23/9).
ADVERTISEMENT
Menurut Belny, Iskandar atau biasa disebut Baginda Sultan hanya menyukai aksesoris bernuansa kerajaan dan raja. Dari hasil penyelidikan, tidak ditemukan adanya penyimpangan yang mengarah seperti Sunda Empire atau pun Keraton Agung Sejagat.
"Sejauh ini kegiatannya hanya membantu masyarakat yang susah. Mulai dari membangunkan rumah yang tidak layak huni, sampai memberi santunan kepada anak yatim piatu dan para janda. Kalau untuk dananya sendiri, dia mendapatkannya dari orang yang meminta doa kepadanya," ujarnya.