Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Pernyataan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham ) Yasonna H. Laoly yang membandingkan kriminalitas anak Menteng yang lebih sedikit dibandingkan Tanjung Priok mendapat kritikan.
ADVERTISEMENT
Namun, Yasonna tak mau mengambil pusing dan menyebut ia berbicara fenomena kriminalitas itu karena ia profesor di bidang kriminologi.
“Saya ini kriminolog. Profesor kriminologi, jadi jelas apa yang sampaikan itu sesuai kaidah keilmuan saya, jangan diputar balik,” kata Yasonna di sela-sela Rapat Kerja Evaluasi Kinerja dan Anggaran Program AHU Kemenkumham di Royal Ambarukmo, DIY, Jumat (17/1).
Yasonna menilai orang-orang yang mengkritik pernyataannya tidak paham konteks dan tidak membaca secara utuh.
“Kemarin saya menjelaskan tentang faktor kriminigenik daripada kejahatan. Mencontohkan orang yang dibesarkan di slum area dengan di Menteng. Salah lagi ngerti. Enggak baca semua, enggak ngerti, salah lagi,” ungkap Yasonna.
Sebelumnya, Yasonna bicara fenomena kejahatan atau kriminalitas yang bisa lahir karena produk kemiskinan. Ia lalu membandingkan dua daerah, yakni Tanjung Priok yang dikenal sebagai kawasan pelabuhan di Jakarta Utara, dan Menteng, daerah elite di Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
“Itu sebabnya kejahatan lebih banyak terjadi di daerah miskin. Slum area, bukan di Menteng,” ucap Yasonna, Kamis (16/1).
“Anak-anak Menteng tidak (banyak kriminalitas). Tapi coba Anda pergi di Tanjung Priok. Di situ ada kriminal, lahir dari kemiskinan,” imbuhnya.
Namun, pernyataan ini membuat anggota DPR Fraksi NasDem dapil Jakarta Utara Ahmad Sahroni berang. Dia mengingatkan Yasonna sebagai pejabat publik, mestinya berhati-hati memberikan pernyataan.
Sahroni yang lahir dari keluarga biasa di Jakut dan kini menjadi pengusaha sukses menyayangkan pernyataan Yasonna. Sebab, meski setuju dengan Yasonna, menurutnya membandingkan Tanjung Priok dengan Menteng tak bisa digeneralisasi.
"Memang benar banyak kriminal muncul dari wilayah yang miskin, namun beliau tidak boleh generalisasi. Tidak semua anak Tanjung Priok seperti itu," sebut Wakil Ketua Komisi III itu.
ADVERTISEMENT
Sepak terjang Yasonna di dunia hukum memang tak main-main. Ia peraih gelar doktor dari North Carolina University, AS. Yasonna juga dikukuhkan sebagai Guru Besar Ilmu Krimonologi STIK Polri. Di DPP PDIP, dia menjabat Ketua Bidang Hukum, HAM, dan Perundang-undangan. Ini merupakan periode kedua Yasonna duduk sebagai menteri hukum dan HAM.