Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Yerusalem Ibu Kota Israel Tak Hanya Ada di Buku Terbitan Yudhistira
15 Desember 2017 8:18 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
ADVERTISEMENT
Usai memanggil Penerbit Yudhistira terkait pencantuman Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada buku IPS untuk anak SD terbitannya, KPAI kembali menerima laporan serupa dari masyarakat. Kali ini, yang dilaporkan adalah Penerbit Intan Pariwara.
ADVERTISEMENT
"Kedua buku, baik yang diperbanyak oleh Yudhistira maupun Intan Pariwara, sudah terbit cukup lama, yaitu antara 2009 atau 2010. Artinya, sudah dipergunakan sebagai pembelajaran sejak delapan tahun yang lalu, namun baru heboh tahun 2017," ungkap Komisoner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti, berdasarkan keterangan tertulisnya, Jumat (15/12).
Menurut Retno, uniknya kedua buku tersebut ditulis oleh orang yang sama, Irawan Sadad Sadiman dan Shandy Amalia. Pada sampul keduanya, tercantum logo 'sesuai standar isi 2006' dan logo buku sekolah elektronik (BSE).
"Buku ini terbit sesuai dengan kurikulum 2006 yang dikenal dengan sebutan Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan (KTSP). Artinya, buku ini bukan kurikulum 2013, tapi masih dipergunakan hingga saat ini," tambahnya.
Retno menyebutkan, KPAI menyimpulkan buku-buku tersebut diterbitkan secara resmi oleh negara pada tahun 2009. Kemudian, penerbit-penerbit tersebut mencetak dan memperbanyak untuk dijual hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
"Maksud dan tujuan pembelian hak cipta naskah buku oleh pemerintah adalah untuk menekan harga buku pelajaran agar murah," ujar Retno.
Meski demikian, sayangnya proses seleksi dan penilaian buku diduga memiliki kelemahan pada penelaah isi dan editan. Oleh sebab itu, Retno berjanji pihak KPAI akan memperhitungkan koordinasi dengan Kemdikbud dan meminta keterangan langsung untuk mencari solusi bersama.