Yogya Masih Aman, Tak Ada Laporan Dampak Negatif Vaksinasi COVID-19

9 September 2021 16:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meninjau pelaksanaan vaksinasi di Kagungan Dalem Bangsal Sasono Hinggil Alun-Alun Selatan Kraton Yogyakarta. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meninjau pelaksanaan vaksinasi di Kagungan Dalem Bangsal Sasono Hinggil Alun-Alun Selatan Kraton Yogyakarta. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, Badan Obat Eropa (EMA) memasukkan gangguan saraf langka, sindrom Guillain-Barré, ke dalam daftar kemungkinan efek samping dari vaksin COVID-19, AstraZeneca.
ADVERTISEMENT
Terkait kabar tersebut, Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji memastikan sejauh ini belum ada dampak negatif dari vaksinasi. Baik vaksin Sinovac, AstraZeneca, maupun Moderna.
"Jadi di Yogya belum ada laporan terkait dampak negatif vaksinasi," kata Aji di Kepatihan Pemda DIY, Kamis (9/9).
Aji juga menjelaskan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) berat belum pernah terjadi d DIY. Mayoritas KIPI yang terjadi hanya mengantuk serta penambahan nafsu makan
"KIPI paling 3 hari disuntik Astrazeneca ada yang ngantukan ada yang maeme dadi akeh (makannya jadi banyak)," katanya.
Vaksinasi pedagang pasar tradisional di Yogyakarta. Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Dari data Dinkes DIY, per 7 September lalu capaian vaksinasi corona dosis pertama mencapai 1.818.914 atau 63,16 persen dari target sasaran.
Kemudian vaksinasi dosis kedua mencapai 808.327 atau 28,07 persen dari target sasaran. Dan vaksinasi dosis ketiga bagi nakes mencapai 20.695 atau 61,23 persen. Sasaran vaksinasi di DIY total mencapai 2.879.699 orang.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Badan Obat Eropa (EMA) telah mencantumkan gangguan saraf langka, sindrom Guillain-Barré, ke daftar kemungkinan efek samping dari vaksin COVID-19, AstraZeneca. Kemungkinan efek samping ini ditambahkan oleh EMA pada Rabu (8/9).
Dikutip dari Reuters, ada 833 kasus sindrom Guillain-Barré yang dilaporkan pasca penyuntikan vaksin AstraZeneca dari 592 juta dosis yang telah dipakai di dunia per 31 Juli 2021. Sehingga EMA menilai hubungan kausal antara sindrom Guillain-Barré dan suntikan AstraZeneca adalah kemungkinan yang masuk akal.
Kendati demikian, EMA mengkategorikan efek samping tersebut sebagai ‘sangat jarang’ dan paling rendah dari daftar kemungkinan efek samping vaksin AstraZeneca. Ditekankan juga bahwa manfaat vaksin masih lebih besar dari risiko efek samping yang ada.