Yogyakarta Siap Menuju Endemi

13 Oktober 2022 13:03 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Meriahnya prosesi Kondur Gangsa dalam rangkaian peringatan Maulid Nabi oleh Kraton Yogyakarta di Masjid Gedhe. Dalam prosesi ini masyarakat turut berebut Udhik-udhik, Jumat (7/10) malam. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Meriahnya prosesi Kondur Gangsa dalam rangkaian peringatan Maulid Nabi oleh Kraton Yogyakarta di Masjid Gedhe. Dalam prosesi ini masyarakat turut berebut Udhik-udhik, Jumat (7/10) malam. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Pembajun Setyaningastutie mengatakan secara umum DIY telah siap menuju endemi COVID-19. Namun, vaksin booster harus digenjot.
ADVERTISEMENT
"Kalau doa kita ya endemi, enggak usah pandemi lagi. Tapi ya itu tadi ayo to vaksinnya mbok pada booster. Kalau siap, ya insyallah kita siap menuju endemi ya," kata Pembajun, Kamis (13/10).
Dia menjelaskan bahwa vaksin untuk booster ini masih belum memenuhi target 85 persen. Saat ini, vaksin booster masyarakat umum di angka 43,61 persen atau baru 1.255.387 orang.
"Vaksin kita masih kurang yang booster pertama walaupun kita termasuk yang tinggi juga. Tapi karena daerah kita yang mobilitas penduduknya sangat tinggi sebaiknya sih sesuai harapan. Targetnya ya 85 persen ke atas lah," katanya.
"Walaupun gitu tapi kita sudah ranking 3 se-Indonesia raya. Secara umum sudah siap menuju endemi, hanya perlu booster paling enggak minimal 85 persen," katanya.
ADVERTISEMENT
Pembajun mengatakan bahwa booster pada masyarakat umum ini perlu didorong karena kesadaran mereka yang mulai kurang.
"Yang masyarakat umum yang kurang kesadarannya, padahal sudah didorong kalau mau pergi-pergi ya harus pakai booster kalau nggak pakai booster nggak boleh pergi," ujarnya.
Berdasarkan data Pemda DIY, kasus corona aktif di DIY berjumlah 622 kasus per 12 Oktober lalu. Case recovery rate di angka 97,08 persen dan case fatality rate di angka 2,64 persen.