Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) menangkap tren bersepeda yang tengah menjamur kali ini. Kelak, diharapkan masyarakat bisa memanfaatkan sepeda tidak hanya untuk rekreasi tapi juga untuk bekerja dan bersekolah.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DIY Tavip Agus Rayanto menjelaskan terkait perluasan jalur sepeda di Yogyakarta, pihaknya masih akan berkirim surat kepada gubernur dan wali kota untuk melakukan paparan. Tavip juga mengaku menggandeng perguruan tinggi terkait konsep jalur sepeda.
"Dari hasil paparan seperti apa nanti akan ditindaklanjuti. Minggu-minggu ini insyaallah surat naik ke gubernur," ujar Tavip dihubungi, Selasa (30/6).
Setelah paparan itu maka akan didapatkan masukan dari gubernur hingga wali kota. Nah, masukan tersebut yang akan didiskusikan dengan ahli-ahli dari perguruan tinggi.
"Saya nulis surat mohon waktu setelah pemaparan nanti ada arahan dari Pak Gub, Pak Wagub, wali kota itu yang saya detailkan ke teman-teman perguruan tinggi," ujarnya.
Terkait tren bersepeda ini, Tavip sudah mencari referensi konsep jalur sepeda seperti apa yang cocok diterapkan di Yogyakarta. Menurutnya konsep-konsep dari berbagai negara ada plus minusnya.
"Ya karena saya buka Australia, London ada beberapa model yang belum tentu cocok ke kita. Kalau Jakarta teorinya malah seperti luar negeri dengan memperlebar trotoar mempersempit jalan. Itu teori benar supaya orang naik transportasi publik dan memanjakan pejalan kaki dan pesepeda," katanya.
ADVERTISEMENT
"Di Bogota (Kolombia) jalur sepeda di tengah. Kalau Singapura di trotoar. Tidak ada yang ideal pasti ada plus minus," katanya
Tavip menjelaskan dari referensi yang dia baca secara garis besar tren bersepeda ini juga berdampak positif terhadap emisi gas buang yang menurun 20-30 persen. Yang kedua tubuh menjadi sehat karena bersepeda. Namun menjadi masalah ketika kemudian tidak beraturan.
"Problemnya ketika booming euforia itu kan tidak beraturan. Tidak tertib jalur khusus juga nggak ada. Inilah yang kita butuh mengatur," katanya.
Sebelumnya, Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji berharap pasca pandemi tren ini tidak memudar dan bersepeda bisa digunakan untuk bekerja dan bersekolah.
"Sekolah, bekerja, dan aktivitas transportasi pakai sepeda. Itu akan lebih baik," katanya.
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
**
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.