Yos Suprapto: Kurator Anggap Lukisan 'Konoha II' Porno lalu Lapor ke Wamen

20 Desember 2024 15:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seniman Yos Suprapto masih menanti pintu tempat pameran untuk dibuka, di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (20/12/2024).  Foto: Alya Zahra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Seniman Yos Suprapto masih menanti pintu tempat pameran untuk dibuka, di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (20/12/2024). Foto: Alya Zahra/kumparan
ADVERTISEMENT
Pelukis Yos Suprapto berbicara soal pamerannya di Galeri Nasional Indonesia (Galnas) bertajuk "Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan'' yang batal dihelat karena kurator mundur. Yos pun membeberkan alasan mundurnya sang kurator.
ADVERTISEMENT
Kurator tersebut bernama Suwarno Wisetrotomo. Ada dua lukisan yang awalnya menjadi sorotan Suwarno, yaitu lukisan berjudul Konoha I dan II.
Lukisan Konoha I menggambarkan "raja bermahkota Jawa" yang menginjak beberapa orang dengan dikawal pasukan bersenjata. Lukisan ini dinilai vulgar, yaitu terkait kekuasaan.
Lukisan Yos Suprapto yang sedianya dipamerkan di Galeri Nasional. Judulnya Konoha I. Foto: Dok. Istimewa
Kurator lalu menyoroti Konoha II yang menggambarkan orang saling menjilat pantat.
"Dia berbicara tentang lukisan yang lain berjudul Konoha II. Tadi kalau berbicara soal kekuasaan tadi, judulnya Konoha I," kata Yos kepada wartawan di Galeri Nasional, Jumat (20/12).
Yos mangatakan, kurator menilai lukisan Konoha II mengandung unsur pornografi, lalu melapor ke Wamen Kebudayaan Giring Ganesha. Galeri Nasional sendiri adalah museum seni rupa modern dan kontemporer milik lain.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Yos menilai lukisannya punya makna filosofis.
"Nah, Konoha II ini, itu bercerita tentang kita hancur lebur ini karena ada budaya yang namanya hyperindividu, dan hyperindividu menghasilkan sikap mental budaya jilat pantat itu. Asal Bapak senang. Dan itu saya gambarkan secara eksplisit, ya, figur-figur yang saling menjilat," urai dia.
"Nah, rupanya itu oleh kurator dilaporkan kepada Pak Wamen, dilaporkan kepada Pak Sekjen, Pak Dirjen, ya," sambung dia.
Ia menjelaskan, kurator menganggap lukisan 'Konoha II' sebagai pornografi.
"Dan itu katanya bahwa lukisan itu vulgar menggambarkan persetubuhan antara laki dan perempuan. Karena telanjang tadi itu, ada ketelanjangan. Nah, itu, itu porno, menurut mereka," tutur dia.
Dua lukisan Konoha itu awalnya sepakat untuk ditutup dengan kain hitam. Namun, akhirnya tetap diminta diturunkan.
ADVERTISEMENT
Lalu tiga lukisan lainnya juga mendapat sorotan dan diminta tak ditampilkan. Karena Yos menolak, kurator mundur, sehingga pameran pun batal digelar.
Lukisan Yos Suprapto yang sedianya dipamerkan di Galeri Nasional. Foto: X/ @okkymadasari

Kata Galeri Nasional

Galeri Nasional Indonesia menyampaikan permintaan maaf atas pembatalan pameran tunggal tersebut. Pameran ini awalnya dijadwalkan berlangsung pada 20 Desember hingga 19 Januari 2025.
"Kurator Bapak Suwarno Wisetrotomo memutuskan untuk mengundurkan diri karena perbedaan pandangan kuratorial terkait kesesuaian dua karya dalam pameran dengan tema yang telah disepakati," tulisnya.
Namun, tidak dijelaskan lebih rinci perbedaan pandangan apa yang dimaksud.
"Beliau menilai pentingnya menjaga kekuatan narasi utama pameran dan memilih untuk mundur demo prinsip profesionalisme kuratorial," imbuhnya.
Atas masalah ini, pihak Galeri Nasional memastikan pameran tersebut tidak dapat dilanjutkan sesuai jadwal yang direncanakan atau dengan kata lain ditunda sampai ada info lebih lanjut.
Kurator lukisan karya Yos Suprapto di Galeri Nasional mundur. Foto: Dok Galeri Nasional