Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Dunia maya dihebohkan dengan kasus pelecehan seksual yang dituduhkan kepada YouTuber Turah Parthayana. Kabar itu awalnya dicuitkan oleh akun Twitter @sandi_sa119 Rabu (5/8).
ADVERTISEMENT
Akun tersebut juga mengunggah surat pernyataan dari Ketua Perhimpunan Mahasiswa Rusia (Permira) Tomsk, Rusia, Gokma Sahat Tua Sinaga yang menyatakan Turah telah melakukan pelecehan seksual terhadap JA pada 23 November 2019 di Asrama Parus.
Atas informasi tersebut, manajer yang menaungi Turah, Jehian Panangian Sijabat membuat pernyataan. Pernyataan itu Jehian cuitkan melalui Twitter @jehianps pada Kamis (6/8). Cuitan tersebut diizinkan untuk dikutip kumparan dengan persetujuan dari asisten Jehian, Diana.
Jehian menekankan, pada November 2019, Turah tak menyangkal pengakuan pelecehan seksual yang dilakukan olehnya.
"Hingga kemarin Rabu (5/8), aku tidak tahu kejadian ini. Tulisan ini disusun berdasarkan hasil percakapan telpon aku dengan @sandi_sa119, Gokma (Ketua PPI -Permira- Tomsk), dan Turah sendiri," tulis Jehian.
ADVERTISEMENT
Kemudian, Jehian menuliskan kronologi kejadian pelecehan seksual berdasarkan surat pernyataan dari Permira Tomsk. Ia menambahkan, surat tersebut dibuat setelah kejadian pengakuan pelecehan seksual oleh Turah (TP). Untuk diketahui, Turah sedang menempuh studi di Rusia.
"Pada 23 November, TP, JA, dan D (teman TP dan JA) melakukan kegiatan nonton film horror bersama. Kegiatan nonton dilakukan di asrama, dalam kamar milik D (menurut Gokma) / kamar milik TP (menurut Sandi)," tegas Jehian.
Setelah nonton bersama, JA mengaku telah mengalami pelecehan seksual oleh Turah pada saat aktivitas menonton. Menurut pengakuan JA, Turah melakukan 3 sentuhan seksual tanpa persetujuan JA.
"Menurut TP, sempat terjadi pertengkaran antara dirinya dan pacar JA. Lalu, TP dipanggil oleh Gokma untuk mediasi (aku sebut pertemuan 1)," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Jehian menulis, pada pertemuan 1, Turah tidak menyangkal atau membantah sama sekali pengakuan JA. Turah bersedia untuk menerima sanksi. Menurut Gokma dan Turah, lanjut Jehian, permohonan maaf dan penyesalan juga terjadi pada pertemuan 1.
Atas kejadian itu, Turah Prathayana diberikan sanksi oleh pihak JA dan Permira, yaitu:
Masih menurut Gokma, kata Jehian, pada pertemuan 1 Turah menyesali perbuatannya, meminta maaf, dan bersedia melakukan sanksi dari pihak JA. Keesokan harinya, surat pernyataan tersebut disebar kepada mahasiswa Indonesia di Tomsk.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, muncul pertemuan 2 karena JA merasa Turah belum cukup klarifikasi dan meminta Turah untuk melakukan klarifikasi pada pertemuan mahasiswa Indonesia. Di mana peserta pertemuan itu lebih banyak daripada pertemuan 1.
"Di pertemuan 2, JA melakukan audiensi untuk TP, dan Gokma menceritakan kronologi kejadian di hadapan TP dan mahasiswa Indonesia lainnya. Pertemuan 2 berakhir dengan penerimaan uang ganti kacamata Turah (rusak ketika pertengkaran dengan pacar JA)," sambung Jehian.
Selain itu, lanjut Jehian, menurut Gokma, orang tua JA sempat menyampaikan kemarahan terhadap Turah melalui Gokma sebagai ungkapan kekesalan. Turan menyampaikan permohonan maaf dan penyesalan kepada orang tua JA lewat Gokma.
Menurut Turah dan Gokma, masalah ini diakhiri dengan pertemuan 2. Setelah kepindahan youtuber tersebut, dia putus kontak dengan mahasiswa Indonesia di Tomsk sebagai tanda penyesalan dan pengasingan diri.
ADVERTISEMENT
"Seharusnya dibuat surat pernyataan kesepakatan TP dan JA, tapi tidak tercetak hingga sekarang," tambah Jehian.
Hingga kemudian, Sandi, akun yang menuliskan utas soal pelecehan Turah, dikutip dari Jehian. Masalah tidak selesai karena keluarga Turah dikabarkan memberikan ancaman kepada keluarga JA, yang langsung dibantah oleh Gokma dari pihak Permira dan Turah sendiri.
"Sumber informasi tersebut menurut Sandi adalah pengakuan dari JA,' ujar Jehian.
Menurut Jehian, masalah ini tidak disebar di media sosial atas dasar untuk menjaga nama baik JA, jadi informasi hanya ke sekitar Tomsk.
"Tapi melihat thread yang dibuat oleh Sandi (yang diakui atas kemauan JA), mungkin JA berubah pikiran," tambahnya.
"Atas saya sebagai Manager dari TP merasa malu dan gagal mendidik talent saya, dan menyatakan penyesalan sama kepada pihak korban, terkhusus saudari JA," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Jehian menyesal tidak mengetahui informasi ini lebih cepat. Meski begitu, ia menilai Turah bukan seseorang yang luput dari kesalahan, tapi dia tidak akan lari dari kesalahan.
"Turah pernah mention keluar dari management pada Desember 2019, pada saat itu saya pikir candaan. Ternyata merupakan sikap Turah siap menerima sanksi berhenti sebagai YouTuber," pungkasnya.
Berikut kesimpulan Jehian terkait kasus pelecehan Turah dalam akun Twitternya.
Jika boleh saya simpulkan:
1. Turah telah melakukan kesalahan fatal, menerima tuduhan yang diarahkan padanya, bahwa dia melakukan pelecehan.
2. Pertemuan 1: pemberian sanksi keras terhadap TP & Penyebaran surat.
3. Pertemuan 2: TP diminta klarifikasi di hadapan para mahasiswa.
4. Turah siap menerima sanksi lagi, misal keberadaan informasi tersebut ke publik. (yang sekarang terjadi), hingga sanksi2 lain jika JA belum merasa cukup.
ADVERTISEMENT
Saya juga sama seperti banyak orang, menunggu respon langsung dari Turah. Tapi untuk sekarang, That’s my side of the story.