Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
YPP Serahkan Keputusan ke Mantan Napiter jika Ingin Balik ke Jaringan
23 Mei 2018 16:22 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Meski demikian, setiap keputusan tetap diserahkan kepada para mantan napi teroris. Termasuk jika ada ajakan-ajakan dari kelompok radikal termasuk ISIS, untuk kembali bergabung bersama mereka.
"(Ajakan kembali ke jaringan teroris) Itu suatu fenomena yang lazim, karena mereka berasal dari satu lingkaran yang sama," ujar Direktur Eksekutif YPP, Taufik Andrie, kepada kumparan, Senin (21/5).
Taufik menyebut, komunikasi antara mantan napiter dengan teroris atau kelompok radikal, biasanya masih terjalin. Maka ajakan untuk kembali bergabung cukup massif.
"Biasanya mereka tidak mau dikeluarkan dari kelompok. Jadi proses menarik diri untuk keluar dari jaringan itu susah juga, karena mereka dibesarkan di lingkaran tersebut," katanya.
Taufik menuturkan untuk kasus semacam itu, YPP memberikan pendapat, tapi keputusan akhir tetap di tangan mantan napiter.
ADVERTISEMENT
"Kami bersedia menyediakan diri sebagai teman diskusi untuk memberikan mereka opsi atau second opinion. Kira-kira langkah itu (kembali ke jaringan teroris) mereka ambil akan baik atau buruk untuk mereka atau tidak," ujarnya.
Taufik mencotohkan salah seorang mantan napiter binaan YPP mendapat undangan pelatihan militer di Aceh pada 2010. Mantan napiter tersebut bimbang, dan akhirnya ia menghubungi YPP untuk berdiskusi.
Dari diskusi yang panjang tersebut, YPP menyerahkan keputusan kepada mantan napiter. Tidak ada paksaan harus menolak tawaran kembali bergabung dengan jaringan para teroris.
"Tapi kami berikan apa manfaatnya, apa resikonya. Dan ini membuat dia mantap untuk mengambil keputusan tidak terlibat dalam pelatihan tersebut," ujarnya.
Taufik menjelaskan jika YPP memaksa mantan napiter menolak tawaran jaringan teroris, dikhawatirkan keputusan mereka mudah goyah. Namun jika diberikan kesadaran, Taufik yakin pendirian para mantan napiter lebih kuat.
ADVERTISEMENT
Risikonya jelas, YPP banyak dimusuhi jaringan teroris. Namun pihak yayasan kerap berhasil mengajak diskusi kelompok radikal yang berseberangan pendapat tersebut.
"Sering kami mengajak komunikasi pihak-pihak yang katakanlah mereka membenci, tapi kami berhasil memberikan penjelasan itu sebuah pekerjaan alternatif saja yang bisa dilakukan oleh siapa saja," ucapnya.
Live Update