Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Yudi Latief Jadi Calon Kuat Kepala Unit Kerja Presiden soal Pancasila
31 Mei 2017 18:13 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo telah resmi membentuk Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila. Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2017 menjadi dasar hukum atas mulai bekerjanya unit kerja tersebut.
ADVERTISEMENT
Dalam menjalankan tugasnya, unit kerja ini terdiri dari dua bagian, Dewan Pengarah dan Dewan Pelaksana. Pengarah terdiri dari tokoh kenegaraan, tokoh agama dan masyarakat, serta purnawirawan TNI/Polri dan pensiunan PNS. Sementara itu, Dewan Pelaksana terdiri dari seorang kepala serta yang akan dibantu oleh tiga orang deputi. Tiga deputi tersebut adalah Deputi bidang Pengkajian dan Materi, Deputi bidang Advokasi dan Deputi bidang Pengendalian dan Evaluasi.
Sejumlah sumber di kalangan pemerintahan menyebut nama Yudi Latief sebagai calon kuat untuk menduduki posisi sebagai Ketua Pelaksana Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila. Saat ini Yudi menjabat sebagai Ketua Pusat Studi Islam dan Kenegaraan-Indonesia (PSIK-Indonesia) dan Direktur Eksekutif Reform Institute.
ADVERTISEMENT
Menurut rencana, nama Yudi akan diumumkan oleh Presiden Joko Widodo sebagai ketua unit tersebut dalam peringatan Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada Kamis (1/5) esok. Pada Jumat (2/5), Yudi rencananya akan dilantik di Istana Negara.
Ketika dikonfirmasi oleh kumparan (kumparan.com), Yudi tak membantah atau membenarkan. Ia mengaku belum mendapat pemberitahuan secara resmi. Tapi, ia mengisyaratkan pelantikan anggota Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila paling cepat dilakukan Jumat pekan ini.
"Belum resmi. Belum ada pemberitahuan ke saya. Lihat saja besok. Besok kan ada pidato presiden. Mungkin baru jelas Jumat," ujarnya, Rabu (31/5).