Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Yudo Andreawan Bicara soal Tudingan Ngamuk di Klinik dan Cinta Dokter Gigi
13 April 2023 20:54 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Yudo Andreawan ternyata tak hanya pernah bikin keributan di Stasiun Manggarai. Ceritanya soal 'ngamuk' di sebuah klinik dokter gigi pun viral di Twitter hari ini Kamis (13/4).
ADVERTISEMENT
Yudo pun mengakui hal itu. Dia bercerita, semua karena urusan percintaan.
Ia terhadap seorang perempuan yang juga dokter gigi. Yudo mengetahuinya sejak SMP di Bontang, Kalimantan Timur.
"Saya kan tahu (dokter gigi itu) pas SMP, waktu itu saya punya band. Saya punya teman namanya Bilal, dia temennya dokter itu. Saya sering lihatlah karena sering lihat latihan. Dan saya lihat oh cantik dan dia enggak mungkin tahu, saya cupu," kata Yudo.
"Setelah itu saya loss contact, SMA saya enggak kontakan. Lulus SMA dia di ke pendidikan dokter gigi saya ke Jogja ambil hukum," sambungnya.
Singkat cerita Yudo dan wanita pujaannya itu los contact sampai lulus kuliah. Perempuan itu menjadi dokter gigi. Di saat kesepian, Yudo berusaha mencari tahu soal dia via media sosial.
ADVERTISEMENT
"Saya saat itu lagi galau, saya kok tiap hari kerja sampai tengah malam kok enggak ada teman siapa yang saya ajak ngobrol. Terus karena saya cari cari enggak ada, oh saya berpikir inilah waktunya saya butuh pasangan. Saya cari di IG teman saya yang belum menikah. Ketemulah si dokter gigi ini, aku kontaklah dia," jelas dia.
"Intinya aku mau ketemu segala macam mau ngobrol, kalau boleh aku mau deketin lebih serius. Awalnya enggak direspons wajar saja karena lost contact," sambungnya.
Aku Ngamuk di Klinik
Yudo Andreawan lalu mengetahui informasi tempat dokter gigi itu praktik. Tak lama kemudian, ia berupaya datang dan ingin bertemu dengan cara ingin konsultasi dan scalling gigi
ADVERTISEMENT
"Karena aku tahu kerja dia di mana berkat skillku sebagai pengacara kan gampang cari orang. Oh dia kerja di klinik di Kebayoran Baru. Aku buat reservasi dulu dan ingin scalling gigi. Karena ada sesuatu di Bontang, saya reschedule minggu depan. Nah kejadian ngamuk (di klinik) itu minggu depannya," katanya.
"Jadi saya ketemu itu tiba-tiba ketakutan. Mungkin karena di-DM itu dia bilang serius mau deketin, mau ajak nikah dan sebagainya. Harusnya dia nangani saya sebagai klien dokter gigi saya enggak dilayani dengan alasan sudah resign. Saya enggak terima dong, sejak kapan dikasih tahunya dadakan," sambungnya.
Di situlah ia ngamuk. Barang-barang klinik dibanting. Pegawai di sana pun berusaha menenangkan.
"Saya cek kan reservasi jadwalnya ada. Pokoknya pegawai klinik ngomongnya gitu, aku ngamuk aku banting barangnya. Terus aku bilang aku mau nomor dokter itu, aku mau ngobrol sebentar saja. Enggak dikasih dengan alasan SOP. Jangan ngomong SOP lah aku kan S2 hukum, enggak mungkinlah. Aku sudah ngomong aku teman SMP-nya. Petugas balikin balikin, kalau teman SMP punya dong nomornya," urai dia.
ADVERTISEMENT
"Udah gitu aku mangkel ambil barang, aku banting banting aja. Kasih enggak nomor hapenya, aku banting banting barang. Enggak dikasih aku makin ngamuk akhirnya mereka panggil polisi depan diajak ngobrol baik baik. Aku jelasin, aku di sini mau scalling sama dokter itu. Semacam wanprestasi dia takut enggak mau ketemu tapi enggak ada yang ngomong dia takut, dia mau resign," imbuh Yudo.
Sempat Diamankan Polisi
Yudo pun mengakui sempat diamankan di kantor polisi. Polisi pun melontarkan pertanyaan.
"Kata polisi, kamu tujuannya ngapain ngamuk buat minta nomor sampai ngamuk. Dia nanya lewat Instagram. Karena dia tahu saya serius mau deketin pengin jadi calon istri Setelah aku ngamuk kan aku dibawa ke kantor polisi, ya diamankanlah dan diajak ngobrol. Ya malamnya langsung pulang saja, dijemput saya. Polisi nanya kenapa ngamuk, saya bilang saya enggak dikasih nomornya," tutur dia.
ADVERTISEMENT
"Sesimpel itu saya ngamuk. Kamu cinta sama orang kok begini banget, kataku namanya cinta mati kok. Kata polisi malu-maluin aja," sambungnya.
"Udah ganti rugi, damai, dan tanda tangan meterai dan akhirnya sama sama damai aja," tutup Yudo Andreawan.