Yudo Margono Sah Jadi Panglima TNI: Kerja Optimal; Calon KSAL Sudah Dikantongi

20 Desember 2022 6:59 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Laksamana TNI Yudo Margono saat dilantik sebagai Panglima TNI di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Senin (19/12). Foto: Dispenal
zoom-in-whitePerbesar
Laksamana TNI Yudo Margono saat dilantik sebagai Panglima TNI di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Senin (19/12). Foto: Dispenal
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi resmi melantik Laksamana TNI Yudo Margono menjadi Panglima TNI. Pelantikan dilakukan di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (19/12).
ADVERTISEMENT
Yudo lahir 26 November 1965, kini berusia 57 tahun. Ia merupakan lulusan Akmil (AAL) angkatan ke-XXXIII/tahun 1988. Masa pensiun Pati TNI kini 58 tahun, dengan begitu, tahun depan TNI akan kembali memiliki panglima TNI baru.
Ini merupakan kali pertama Jokowi memilih dan melantik Panglima TNI dari matra Angkatan Laut atau TNI AL
Sepanjang Jokowi menjadi presiden, ada 5 Panglima TNI, dari jumlah itu, ada 4 sosok pimpinan TNI yang dilantik langsung oleh Jokowi. Mereka yakni Moeldoko, Gatot Nurmantyo, Hadi Tjahjanto, Andika Perkasa, dan terakhir Yudo Margono.
Jokowi memang dikenal tidak menggunakan pola tertentu dalam menentukan Panglima TNI. Sebelumnya, SBY dikenal sebagai presiden yang memberi porsi Panglima TNI secara berpola.
Bila menggunakan pola yang sama, Jokowi akan memilih Panglima TNI bukan dari TNI AD setelah Moeldoko. Tapi, Jokowi memilih Gatot Nurmantyo yang juga dari TNI AD.
ADVERTISEMENT
Berikut 4 sosok panglima TNI yang dilantik Jokowi selama era kepemimpinannya?
Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo saat pdilantik menjadi Panglima TNI di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada 8 Juli 2015. Foto: Adek Berry/AFP

Gatot Nurmantyo

Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo adalah Panglima TNI pertama di era kepemimpinan Jokowi, Gatot jenderal angkatan darat. Masa jabatan Gatot sejak 8 Juli 2015 hingga 8 Desember 2017.
Gatot sebelumnya menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). Singkat kata, Gatot berada di bawah komando Jokowi selama 2 tahun.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto serahkan 53 rumah bagi ahli waris prajurit KRI Nanggala-402. Foto: Puspen TNI

Hadi Tjahjanto

Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto Panglima TNI pilihan Presiden Jokowi yang berasal dari matra Udara. Hadi dilantik Jokowi pada tanggal 8 Desember 2017. Terlama, Hadi memimpin Angkatan Bersenjata Indonesia selama empat tahun.
Ia mengakhiri tugasnya pada 17 November 2021. Kini, Hadi tetap berada di Kabinet Jokowi, ia menjabat sebagai Kepala BPN/ ATR.
Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa (kiri) meninjau keamanan menjelang KTT G20 di Taman Hutan Rakyat Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (11/11/2022). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO

Andika Perkasa

ADVERTISEMENT
Sebagaimana prediksi sejumlah pihak, setelah kepemimpinan Hadi, Jokowi diprediksi akan melakukan rotasi matra. Rupanya tidak, ia memilih kembali matra darat sebagai Panglima TNI, ia menunjuk Jenderal Andika Perkasa.
Sama seperti Gatot, Andika sebelumnya menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). Ia hanya menjabat panglima TNI selama setahun. Ia dilantik Jokowi pada 17 November 2021 dan berakhir masa jabatannya per hari ini.
Laksamana TNI Yudo Margono menandatangai dokumen dilantik sebagai Panglima TNI di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Senin (19/12). Foto: Dispenal
Pelantikan ini ditandai dengan terbitnya Keppres Nomor 91 TNI Tahun 2022 Tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Panglima TNI.
“Memutuskan menetapkan dan seterusnya kesatu. Memberhentikan dengan hormat Jend TNI Andika Perkasa, dari jabatannya sebagai Panglima TNI disertai ucapan terima kasih atas jasa jasanya selama memangku jabatan tersebut,” kata Sesmil Presiden Laksda TNI Hersan membacakan Keppres.
ADVERTISEMENT
“Kedua mengangkat Laksamana TNI Yudo Margono sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia,” sambung Hersan.
Jokowi kemudian memimpin pembacaan sumpah jabatan Yudo.
“Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan bekerja dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh rasa tanggungjawab,” ujar Yudo dalam penggalan sumpahnya yang dipandu Jokowi.
Hadir dalam pelantikan sejumlah pejabat negara seperti Menkopolhukam Mahfud MD, Panglima TNI 2021-2022 Andika Perkasa, Menhan Prabowo Subianto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Ketua MK Anwar Usman dan pejabat negara lainnya.
Presiden Joko Widodo melantik Laksamana TNI Yudo Margono sebagai Panglima TNI di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Senin (19/12). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS

Jokowi Sudah Kantongi Nama Calon KSAL

Jokowi mengaku sudah mengantongi nama Calon KSAL pengganti Yudo Margono yang ditunjuk menjadi Panglima TNI.
Jokowi menyebut yang pasti kandidat KSAL adalah perwira tinggi TNI AL berpangkat bintang 3.
“Secepatnya. Sudah-sudah (ada) calonnya, yang jelas bukan dari bintang satu, bukan dari bintang dua, tetapi dari bintang tiga. Nanti kalau sudah, nanti akan akan segera dilantik,” kata Jokowi.
ADVERTISEMENT
Jokowi menyampaikan sejumlah pesan kepada Laksamana Yudo usai dilantik menjadi Panglima TNI. Di antaranya berkomitmen menjaga kedaulatan NKRI, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Sementara Yudo irit bicara terkait calon penggantinya. Ia menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Jokowi.
“Tadi disampaikan Bapak Presiden, beliau yang punya hak prerogatif, sudah dijelaskan bukan bintang 1, bukan bintang 2, yang jelas dari angkatan laut,” ujar Yudo.
Presiden Joko Widodo berjabat tangan dengan Laksamana TNI Yudo Margono saat pelantikan Panglima TNI di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Senin (19/12). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS

Yudo soal Jadi Panglima TNI Hanya Setahun: Kita Laksanakan Seoptimal Mungkin

ADVERTISEMENT
Yudo hanya akan menjabat Panglima TNI tidak lebih dari setahun. Ia memberikan tanggapannya terkait masa jabatannya yang terhitung singkat ini.
“Dari dulu tidak pernah berpikir masa jabatan berapa lama, berapa panjang kita melaksanakan tugas yang dibebankan kepada kita,” kata Yudo.
Menurutnya, yang terpenting adalah mengkondisikan amanahnya tersebut sebaik mungkin. Masa jabatan tak penting.
ADVERTISEMENT
“Kita laksanakan seoptimal mungkin demi negara dan bangsa kata Pak Presiden, kalau masa jabatan ya terserah sudah ada batasnya masing-masing,” ungkap Yudo.
“Saya hanya setahun-setahun, kita enggak optimal bertugas, kita melaksanakan tugas secara optimal saja,” tutur dia.