Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Duka mendalam dirasakan warga Muhammadiyah. Mereka berbondong-bondong ke Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta untuk menyalatkan dan melepas jenazah Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang juga Wakil Ketua Umum MUI Pusat, Yunahar Ilyas, Jumat (3/1).
ADVERTISEMENT
Termasuk pula mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii. Buya mengatakan bahwa Yunahar merupakan sosok yang mengusung Islam Wasathiyah, yaitu Islam yang berada di tengah-tengah alias moderat. Artinya tidak ekstrem radikal atau sebaliknya.
“Dia sebagai paham (penganut) Muhammadiyah mengusung Islam yang tengah atau Islam Wasathiyah, itu penting untuk Indonesia masa depan jadi tidak ekstrem ke kanan, tidak ekstrem ke kiri. Tapi berada di tengah, menjadi wasit untuk peradaban Indonesia,” kata Buya.
Buya mengatakan, dalam waktu yang singkat ini Muhammadiyah ditinggal dua sosoknya. Selain Yunahar, beberapa waktu lalu Ketua PP Muhammadiyah bidang Hubungan Luar Negeri, Bachtiar Effendy, juga berpulang. Bagi Buya ini merupakan takdir.
“Memang bagaimana pun Muhammadiyah kehilangan dua sosoknya dalam waktu yang singkat. Bulan lalu ada Bachtiar Effendy itu masih muda 61 tahun kalau Pak Yunahar 63. Ini namanya takdir, kita tidak bisa berbuat apa-apa,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Saat ini jenazah Yunahar tengah dibawa menuju Masjid Gedhe Kauman. Pukul 13.00 WIB jenazah akan dimakamkan di Makam Karangkajen.
Yunahar lahir di Bukittinggi, Sumbar, 22 September 1956. Almarhum menjadi anggota Muhammadiyah sejak tahun 1986.
Selama aktif di Muhammadiyah, ia pernah menjabat sebagai Ketua Majelis Tabligh dan Dakwah Khusus PP Muhammadiyah periode 2000-2005. Pada periode 2005-2010, Yunahar menjabat sebagai Ketua PP Muhammadiyah.