Yusril Ihza Bicara Langkah Usai Tak Lagi Jabat Ketum PBB, Masuk Kabinet Prabowo?

19 Mei 2024 13:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua tim pembela paslon 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Yusril Ihza Mahendra menyampaikan tanggapan atas gugatan terhadap kliennya saat sidang lanjutan sengketa hasil Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Kamis (28/3/2024). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Ketua tim pembela paslon 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Yusril Ihza Mahendra menyampaikan tanggapan atas gugatan terhadap kliennya saat sidang lanjutan sengketa hasil Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Kamis (28/3/2024). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pakar hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra, memutuskan mundur sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang. Keputusan itu diambil pada Sabtu (18/5).
ADVERTISEMENT
Yusril melepas jabatan yang ia emban sejak 1998. Lantas akan ke mana Yusril setelah tidak lagi menjabat Ketua Umum PBB?
"Selanjutnya saya akan tetap terlibat secara intens baik sebagai akademisi maupun sebagai profesional di bidang hukum dan pemerintahan," kata Yusril ketika dikonfirmasi, Minggu (19/5).
Yusril menjelaskan, dengan membebaskan diri dari ikatan partai, dirinya akan lebih leluasa bergerak dan berbuat.
"Katakanlah saya dapat bertindak sebagai seorang negarawan yang mengatasi segala faham dan golongan untuk kepentingan bangsa dan negara," jelas Yusril.
"Dalam kondisi seperti itu, saya bisa berbuat optimal menggunakan segala kemampuan dan keahlian untuk ikut memecahkan persoalan-persoalan bangsa, katakanlah dalam membangun kehidupan hukum, demokrasi dan konstitusi, tanpa beban anggapan memperjuangkan kepentingan partisan," tambah dia.
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra, menyapa para pendukungnya saat tiba di gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Sabtu (13/5/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Meski begitu, Yusril paham keterikatan dirinya dengan PBB tidak bisa terlepaskan begitu saja. Akan tetapi, ia menekankan selama menjabat ketum, dirinya sudah sering menyampaikan padangan terkait aspek konstitusi, hukum hingga demokrasi dan tidak mewakili PBB.
ADVERTISEMENT
"Tentu jejak keterkaitan historis saya dengan PBB yang menganut ideologi modernisme Islam tidak akan terhapus begitu saja," kata Yusril.
"Selama inipun, meskipun ketika saya masih menjabat Ketua Umum PBB, pandangan-pandangan saya mengenai soal konstitusi, hukum dan demokrasi adalah pandangan profesional akademikus, tidak mencerminkan pandangan partisan. Apalagi ketika saya berada di luar partai, profesionalitasnya tentu akan lebih mengedepan," tutur dia.

Tepis Bakal Jadi Jaksa Agung

Namun, isu mundurnya Yusril dari posisinya sebagai Ketua Umum PBB memunculkan isu. Disebut ia akan menjadi Jaksa Agung di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Bukan tanpa alasan, Yusril dalam Pilpres 2024 mendukung Prabowo-Gibran. Tidak hanya itu, ia mempunyai pengalaman mumpuni di bidang hukum.
Akan tetapi, Yusril menepis isu ini. Ia memastikan tidak ada kaitannya dirinya mundur dari PBB dengan isu menjadi Jaksa Agung.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak memenuhi syarat jadi Jaksa Agung," kata Yusril