Yusril: Kami ini Bukan Mau Lawan 01-03, Mau Kasih Tahu Apa itu Bansos

4 April 2024 18:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Tim Pembela Prabowo-Gibran Yusril Ihza Mahendra mengikuti sidang perdana perselisihan hasil Pemilu (PHPU) atau Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu (27/3/2024).
 Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Tim Pembela Prabowo-Gibran Yusril Ihza Mahendra mengikuti sidang perdana perselisihan hasil Pemilu (PHPU) atau Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu (27/3/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Tim Pembela Prabowo-Gibran, Yusril Ihza Mahendra, mengatakan, dengan dihadirkannya Wakil Ketua Komisi VIII, Ace Hasan Syadizily, sebagai saksi fakta dari pihaknya untuk menjelaskan soal perlindungan sosial dan bantuan sosial.
ADVERTISEMENT
"Kami ini sore ini menghadirkan Pak Ace seorang anggota DPR untuk menjelaskan tentang seluk beluk perlindungan sosial dan bantuan sosial," kata Yusril dalam konferensi pers di Gedung MK, Jakarta, Kamis (4/4).
Yusril menjelaskan, kehadiran Ace sebagai saksi bukan untuk melawan pihak pemohon 1 dan pemohon 2. Tetapi untuk menjelaskan perihal bansos yang selama proses sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) selalu dipermasalahkan.
Ketua tim pembela pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Yusril Ihza Mahendra (kanan) memberikan pertanyaan kepada ahli saat sidang lanjutan sengketa hasil Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi, Kamis (4/4/2024) Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
"Kami ini bukan mau melawan pasangan pemohon satu, dua. Kami ini datang hanya untuk ngasih tahu karena kami anggap beliau itu selama ini tidak tahu apa itu perlindungan sosial? Apa itu bantuan sosial? Berapa jumlahnya? Bagaimana prosedurnya? Karena yang ada selama ini Pak Jokowi datang ke daerah-daerah yang kepala daerahnya PJ PJ semua nenteng bantuan sosial," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Yusril pun menekankan, setelah Ace menerangkan semua perihal perlindungan sosial dan bantuan sosial, ternyata dari pihak pemohon malah kebingungan.
"Setelah diterangkan semua bingung. Rp 484 triliun, Rp 492 triliun, itu Rp 250 triliunnya bantuan sosial termasuk perlindungan sosial itu habis untuk subsidi BBM dan subsidi listrik," tandas dia.