Yusril Minta Singapura Jelaskan Pencegahan UAS: Agar Tak Timbul Spekulasi

17 Mei 2022 14:21
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ustaz Abdul Somad (UAS) menyangkal kabar hoaks yang beredar bahwa dia sakit COVID-19. Foto: Instagram/@ustadzabdulsomad_official
zoom-in-whitePerbesar
Ustaz Abdul Somad (UAS) menyangkal kabar hoaks yang beredar bahwa dia sakit COVID-19. Foto: Instagram/@ustadzabdulsomad_official
Ustaz Abdul Somad dilarang masuk Singapura. UAS pun disebut diperlakukan dengan tidak baik oleh otoritas Singapura.
Ketum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menyesalkan kejadian tersebut. Yusril meminta pemerintah Singapura memberi penjelasan soal perlakuan mereka terhadap UAS.
Menurut Yusril, hal ini penting karena UAS adalah seorang ulama yang sangat dihormati.
"Apa pun juga jenis tindakan keimigrasian terhadap UAS harus dijelaskan agar tidak timbul spekulasi dan salah paham," ujar Yusril melalui keterangan tertulisnya, Selasa (17/5).
Yusril menyebut apa yang dilakukan Singapura masuk kategori pencegahan. Sebab, merujuk pada situasi yang dialami UAS, ia belum masuk ke wilayah negara Singapura.
Sehingga tidaklah tepat menyebut UAS dideportasi.
"Istilah yang lebih tepat terhadap perlakuan atas UAS adalah 'pencegahan' bukan deportasi. Sebab, UAS masih berada dalam area Imigrasi Singapura dan belum benar-benar masuk ke negara itu. Kalau UAS sudah melewati area Imigrasi dan diperintahkan meninggalkan negara itu, barulah namanya dideportasi," jelas Yusril.
Ketua tim kuasa hukum pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01 Yusril Ihza Mahendra. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
zoom-in-whitePerbesar
Ketua tim kuasa hukum pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01 Yusril Ihza Mahendra. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Lebih lanjut, Yusril menjelaskan, dalam konteks ASEAN Community atau hubungan erat antara komunitas di kawasan Asia Tenggara, penolakan terhadap kehadiran UAS jelas dapat menimbulkan tanda-tanya dalam hubungan baik antar etnis Melayu dan Islam di Asia Tenggara.
Terlebih, kata dia, UAS selama ini dikenal sebagai ulama garis lurus yang tidak aktif berurusan dengan kekuasaan dan hubungan antarnegara.
"Apalagi kehadiran UAS ke Singapura adalah kunjungan biasa, bukan untuk melakukan kegiatan ceramah, tablig dan sejenisnya yang bisa menimbulkan kekhawatiran Pemerintah Singapura," kata Yusril.
Di lain sisi, Yusril menyambut baik sikap proaktif Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM untuk menghubungi pihak Imigrasi Singapura guna meminta penjelasan.
"Kemenlu juga dapat melakukan hal yang sama dengan memanggil Dubes Singapura di Jakarta untuk memberi penjelasan mengapa sampai terjadi pencegahan terhadap UAS," pungkasnya.
Diketahui, Peristiwa itu diunggah oleh UAS di akun instagramnya @ustadzabdulsomad_official. Di sana, dia menjelaskan tengah berada di ruangan kecil berjeruji.
Namun, UAS tidak memberi penjelasan lebih atas peristiwa itu. Dia hanya menunjukkan ruangan kecil berjeruji bernuansa putih dengan dirinya yang mengenakan topi dan masker.
"UAS di ruang 1x2 meter seperti penjara di imigrasi, sebelum dideportasi dari Singapura," tulis UAS di akun instagramnya dikutip kumparan, Selasa (17/5).
Baca Lainnya
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...
·
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...
·
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...
·
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...
0 Suka·0 Komentar·
01 April 2020
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...
0 Suka·0 Komentar·
01 April 2020
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...
0 Suka·0 Komentar·
01 April 2020
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...
0 Suka·0 Komentar·
01 April 2020
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...
0 Suka·0 Komentar·
01 April 2020