Yusril soal Jadi Cawapres Prabowo: Jangan Paksakan Kehendak, Terus Keluar

3 September 2023 18:53 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra hadir di acara konsolidasi zona II pemenangan Pileg dan Pemenangan Calon Presiden Prabowo Subianto di DBL Arena, Surabaya, Minggu (3/9/2023). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra hadir di acara konsolidasi zona II pemenangan Pileg dan Pemenangan Calon Presiden Prabowo Subianto di DBL Arena, Surabaya, Minggu (3/9/2023). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PBB, Yusril Ihza Mahendra, didorong oleh kader partainya agar bisa mendampingi Prabowo Subianto sebagai cawapres di 2024.
ADVERTISEMENT
Menanggapi ini, Yusril mengatakan dirinya belum pernah memikirkan masalah cawapres. Namun, ia akan meminta pandangan dari Prabowo.
"Saya tidak punya pandangan soal itu dan kita juga pernah membahas mengenai persoalan ini jadi saya ingin tanya pendapat Pak Prabowo lebih dahulu," kata Yusril usai menghadiri konsolidasi zona II pemenangan Pileg dan Pemenangan Calon Presiden Prabowo Subianto di DBL Arena, Surabaya, Minggu (3/9).
Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin tiba di acara deklarasi Capres-cawapres Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar di Hotel Majapahit, Surabaya, Sabtu (2/9/2023). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
Yusril lantas menyentil sikap PKB yang memutuskan keluar dari Koalisi Indonesia Maju. PKB keluar karena belum ada kejelasan terkait masalah cawapres.
"Dan koalisi kita ini kan yang tersisa setelah PKB pergi mudah-mudahan ini koalisi yang harmonis artinya tidak ambisi-ambisian terus memaksakan kehendaknya sendiri," kata Yusril.
"Jadi kalau kehendaknya tidak terpenuhi terus marah terus keluar, kita tidak berkehendak seperti itu. Dan PBB sudah cukup dewasa menghadapi hal-hal seperti ini," tutup dia.
ADVERTISEMENT
Terkait hal itu, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, sangat menghormati dorongan dan masukan yang masuk dari parpol koalisi dalam mengajukan cawapres. Tapi, semua keputusan tetap ada di tangan Prabowo dan partai koalisi.
"Keputusan untuk mendukung, untuk menentukan calon wakil presiden diserahkan kepada Pak Prabowo," ucap dia.
Sebelumnya, PKB memutuskan meninggalkan Koalisi Indonesia Maju dan bergabung dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan. PKB menerima lamaran NasDem setelah Muhaimin Iskandar diberi posisi menjadi cawapres mendampingi Anies Baswedan.