Zainul Maarif: Saya Bukan Gus Dur, tapi Mau Bicara ke Pemimpin Zalim

18 Juli 2024 19:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu kader NU yang bertemu Presiden Israel, Zainul Maarif, saat dijumpai di Kantor PWNU Jakarta, Kamis (18/7).  Foto: Thomas Bosco/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu kader NU yang bertemu Presiden Israel, Zainul Maarif, saat dijumpai di Kantor PWNU Jakarta, Kamis (18/7). Foto: Thomas Bosco/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PWNU Jakarta memberhentikan 4 anggotanya terkait pertemuan dengan Presiden Israel Isaac Herzog. Salah satunya adalah yang berangkat langsung, Zainul Maarif.
ADVERTISEMENT
Zainul membela diri. Katanya, ia ke sana untuk diplomasi perdamaian dengan Israel.
"Saya kenapa kok ketemu dengan presiden semacam itu? Ya karena presiden Israel dalam hal ini Israel sedang menyerang Palestina. Maka ketika kami menyatakan perdamaian maksudnya apa? Maksudnya adalah 'wahai Israel jangan menyerang Palestina lagi damai', jadi saya mengungkapkan perdamaian KPD Israel," kata Zainul di Kantor PWNU DKI Jakarta, Jakarta Timur, Kamis (18/7).
Lalu ia menyebut dua tokoh besar NU yang juga pernah ke Israel yakni Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Yahya Cholil Staquf. Katanya, ia bukan keduanya.
"Kok bisa-bisanya saya yang bukan siapa-siapa, saya enggak ngaku sebagai orang besar, saya bukan Gus Dur saya bukan Gus Yahya, saya orang biasa. Cuma ini ada kesempatan bisa bertemu dengan Presiden dan ini sebenernya additional event, utamanya adalah dialog lintas Iman," urai doktor yang mengajar di Unusia Jakarta ini.
ADVERTISEMENT
"Maka saya sebagai muslim juga penceramah ini bagian dari jihad terbesar menurut nabi Muhammad mengungkapkan kebenaran di hadapan pemimpin yang zalim," imbuh pria yang akrab disapa Zen ini.
"Saya punya kesempatan untuk mengungkapkan kebenaran di hadapan pemimpin yang zalim. Jadi itu bukan yang lain-lain, bukan gagah-gagahan dengan presiden, itu saya kira cukup."

PWNU DKI Berhentikan Beberapa Orang

Selain Zainul, PWNU juga memberhentikan Mukti Ali dari jabatan Ketua LBM, serta Roland Gunawan dan Sapri Saleh dari kepengurusan LBM. Mereka diberhentikan karena terlibat organisasi RAHIM.
RAHIM di dalam situsnya yang sekarang sudah hilang, menyebut diri sebagai koalisi Yahudi, Muslim, dan Bani Nuh. RAHIM berafisiliasi dengan organisasi lobi Israel.
Nama KH Mukti Ali ada di susunan pengurus di situs Rahim Foto: rahim.or.id
Zainul Maarif ada di susunan tim pengurus di situs Rahim.or.id Foto: rahim.or.id
"Memutuskan bahwa beberapa orang yang terlibat langsung dan tak langsung dalam keberangkatan anak NU ke Israel itu diberhentikan dari kepengurusan Lembaga Bahtsul Masail PWNU DKI Jakarta," kata Ketua PWNU DKI Jakarta, Samsul Maarif, di tempat yang sama.
ADVERTISEMENT
Keputusan pemberhentian mereka diambil setelah PWNU Jakarta memanggil mereka. Pertemuan dilakukan di lantai 2 kantor PWNU Jakarta sore tadi.
"Setelah kami memanggil saudara Zainul Maarif beserta beberapa pengurus LBM PWNU DKI, dan kami melakukan wawancara bertanya terutama terkait dengan keberangkatan saudara Zainul Maarif ke Israel, maka kami pengurus PWNU dari jajaran Tanfidzayh Syuriah melakukan rapat," sambungnya.
Pernyataan kader NU, Zainul Maarif, soal kunjungan ke Israel awal Juli 2024. Foto: Instagram/@zenmaarif